Populasi panda raksasa penangkaran di seluruh dunia mencapai 673 ekor, hampir dua kali lipat dari jumlah satu dekade yang lalu.
Chengdu, China (Xinhua) – Populasi panda raksasa penangkaran di seluruh dunia mencapai 673 ekor, hampir dua kali lipat dari jumlah satu dekade yang lalu, menurut Pusat Konservasi dan Penelitian Panda Raksasa China.
Duan Zhaogang, direktur pusat itu, mengaitkan peningkatan populasi ini dengan pesatnya perkembangan teknologi pembiakan artifisial untuk panda raksasa.
Populasi panda raksasa liar di China tumbuh dari 1.114 ekor pada 1980-an menjadi 1.864 ekor, sementara habitat-habitat yang dilindungi untuk spesies itu juga berkembang signifikan selama periode yang sama, papar Duan.
Dalam 10 tahun terakhir, sebanyak 10 ekor panda raksasa penangkaran telah dilepasliarkan, dengan sembilan di antaranya berhasil bertahan hidup, menurut pusat itu.
Pusat tersebut juga membentuk platform kerja sama dan pertukaran panda raksasa di tingkat internasional dan dalam negeri, menarik 16 negara dan kawasan untuk bergabung dan berhasil membantu membiakkan 21 bayi panda raksasa di luar negeri.
Panda di Indonesia
Tanggal 28 September 2022 menandai peringatan lima tahun tibanya dua ekor panda raksasa asal China, Hu Chun dan Cai Tao, di Taman Safari Indonesia Bogor, Jawa Barat.
Dalam lima tahun terakhir, kedua panda raksasa itu menjadi jembatan baru antara masyarakat China dan Indonesia yang bersahabat, kata Duta Besar Republik Rakyat China untuk Indonesia Lu Kang pada sebuah acara perayaan peringatan tersebut.
Lu mengunjungi Taman Safari Indonesia Bogor pada 26 September. Dalam pidatonya, duta besar menyatakan dirinya sangat senang melihat kedua panda raksasa tumbuh sehat dan menikmati kehidupannya di Indonesia, serta menjembatani persahabatan antara masyarakat China-Indonesia dan juga mendorong kerja sama kedua negara dalam berbagai bidang.
“Saya berharap China dan Indonesia semakin mendorong kerja sama tentang pelestarian panda raksasa dan hewan-hewan langka lainnya, dan berkontribusi bersama terhadap upaya menjaga keanekaragaman hayati global,” kata sang dubes.
Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia Indra Exploitasia memperkenalkan sejumlah langkah yang diambil pemerintah Indonesia dalam menjaga keanekaragaman hayati dan memuji upaya China dalam hal terkait. Indra pun menyerukan kerja sama lebih lanjut antara kedua negara untuk melindungi satwa liar.
Pada acara tersebut, pihak Taman Safari Indonesia menunjukkan bagaimana situasi pemeliharaan kesehatan kedua panda raksasa itu kepada Lu.
Hu Chun dan Cai Tao berangkat dari Provinsi Sichuan, China barat daya, dan tiba di Indonesia pada 28 September 2017, dan menjadi ‘bintang’ yang banyak digemari pengunjung Indonesia, khususnya anak-anak.
Laporan: Redaksi