Jakarta (Indonesia Window) – Krisis saat ini tidak berasal dari Ukraina, tetapi disebabkan oleh runtuhnya tatanan dunia yang berpusat di Amerika Serikat, tulis Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov dalam artikelnya untuk Newsweek baru-baru ini.
“Situasi di Ukraina sangat tegang. Semakin banyak negara yang terlibat dalam siklus peristiwa di Eropa Timur. Konsekuensi negatif dari krisis keamanan Eropa dalam berbagai manifestasinya menyebar dengan cepat ke seluruh dunia,” kata Antonov seperti dikutip Kedutaan Rusia.
“Sifat global dari apa yang terjadi menunjukkan bahwa akar konflik saat ini bukan di Ukraina. Ini adalah kemunduran tatanan dunia yang berpusat pada Amerika. Lebih tepatnya runtuhnya upaya AS untuk mempertahankan peran hegemonik dan memproklamirkan dirinya sendiri sebagai ‘bintang pemandu’ untuk semua negara,” tulis duta besar.
Menurut diplomat Rusia itu, kelas penguasa AS telah salah perhitungan ketika mengabaikan Rusia sebagai faktor vital dalam sistem global.
“Awal dari krisis ini adalah pengabaian AS dan sekutu mereka terhadap kepentingan nasional Federasi Rusia. Kurangnya pandangan ke depan dalam pendekatan seperti itu terbukti sejak awal,” kata Antonov mengutip Kedutaan Besar Rusia.
“Eforia setelah runtuhnya Uni Soviet, elit lokal meyakinkan diri mereka sendiri bahwa mereka memenangkan Perang Dingin. Beberapa pakar bahkan berbicara tentang ‘akhir sejarah’, yang seharusnya berkembang menjadi demokrasi liberal. Dengan persepsi realitas yang terdistorsi seperti itu, kelas penguasa Amerika membuat serangkaian kesalahan perhitungan besar. Mereka bermuara pada satu hal, yakni mengabaikan peran negara kita sebagai faktor tulang punggung tatanan dunia,” tulisnya.
Lebih lanjut Antonov menulis, “pada awal 1990-an, Rusia melemah dan berada di persimpangan jalan.”
“Ini bukan pertama kalinya dalam sejarah kita, tetapi dengan setiap krisis, negara kita tumbuh lebih kuat dan bangsa menjadi termobilisasi, lanjutnya.
“Cukup melihat peta dunia untuk memahami negara kita tidak bisa diabaikan. Namun pihak berwenang AS memutuskan untuk membantah fakta yang jelas ini dan mulai secara agresif memaksakan nilai-nilai ‘demokratis’ pada kami, meskipun cita-cita itu seringkali asing bagi orang Rusia. Mereka mulai ikut campur dalam kebijakan domestik Rusia dan menimbulkan ancaman keamanan nasional bagi kami, semakin dekat ke perbatasan kami.”
Sumber: TASS
Laporan: Redaksi