Banner

KTT ekonomi Eurasia dibuka di Istanbul, fokus pada solusi untuk pertumbuhan global

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ekonomi Eurasia ke-27 dimulai pada Rabu (21/2/2024) di Istanbul, pusat kebudayaan dan finansial Turkiye, dengan fokus pada solusi untuk berbagai tantangan dalam pertumbuhan global. (Xinhua)

KTT Ekonomi Eurasia ke-27 di Istanbul, Turkiye, bertajuk ‘Dari Krisis Menuju Stabilitas, Membangun Dunia yang Inklusif’ (From Crises to Stability, Building an Inclusive World), bertujuan untuk mengatasi isu-isu global seperti perdamaian, perubahan iklim, pasokan air, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

 

Istanbul, Turkiye (Xinhua) – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ekonomi Eurasia ke-27 dimulai pada Rabu (21/2) di Istanbul, pusat kebudayaan dan finansial Turkiye, dengan fokus pada solusi untuk berbagai tantangan dalam pertumbuhan global.

Bertajuk ‘Dari Krisis Menuju Stabilitas, Membangun Dunia yang Inklusif’ (From Crises to Stability, Building an Inclusive World), KTT yang diselenggarakan oleh Marmara Group Strategic and Social Research Foundation yang berbasis di Istanbul itu bertujuan untuk mengatasi isu-isu global seperti perdamaian, perubahan iklim, pasokan air, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengirim sebuah pesan untuk acara tersebut, menyoroti pentingnya acara ini di tengah ketidakpastian yang disebabkan oleh krisis di seluruh dunia, terutama saat konflik yang sedang berlangsung melemahkan perekonomian global.

Dalam pesannya untuk KTT itu, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menekankan kontribusi KTT tersebut terhadap pembangunan ekonomi kerja sama regional.

Banner

Saat berbicara pada pembukaan KTT, Akkan Suver, Kepala Marmara Group Strategic and Social Research Foundation, meminta masyarakat internasional untuk meningkatkan dialog dan kerja sama guna menemukan solusi bagi berbagai krisis dunia.

Menurut Suver, dunia sedang mengalami badai konflik, masalah-masalah terkait perubahan iklim, dan stagnasi ekonomi.

“Dalam kondisi seperti ini, Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) yang mencakup Asia hingga Eropa, Afrika, dan Amerika Latin akan menjadi peta jalan kita menuju perdamaian, persatuan, dan kerja sama,” ujarnya.

Lebih dari 300 tokoh politik, diplomat, akademisi, dan pebisnis dari sekitar 40 negara menghadiri acara yang berlangsung selama dua hari tersebut.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan