Sekjen PBB desak setop perusakan Bumi

Seorang petani menanam benih jagung di lahan perkebunan yang kering di Desa Klewor, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, pada 24 Juli 2023. (Xinhua/Bram Selo)

Perusakan Bumi terjadi sangat masif dengan hampir 40 persen lahan di seluruh planet ini mengalami degradasi, dengan tambahan beberapa ekar lahan terdegradasi setiap detiknya.

 

PBB (Xinhua) – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres pada Senin (17/6) menyerukan upaya untuk menghentikan perusakan Bumi karena hampir 40 persen lahan di seluruh planet ini mengalami degradasi, dengan tambahan beberapa ekar lahan terdegradasi setiap detiknya.

“Setiap detik, lahan sehat seluas sekitar empat lapangan sepak bola mengalami degradasi,” kata sekjen PBB dalam sebuah pesan video untuk Hari Memerangi Desertifikasi dan Kekeringan Sedunia, yang diperingati setiap tahun pada 17 Juni.

“Keamanan, kesejahteraan, dan kesehatan miliaran orang bergantung pada lahan subur yang mendukung kehidupan, mata pencaharian, dan ekosistem, namun kita merusak Bumi yang menopang kita,” kata Guterres.

“Tanah yang sehat tidak hanya memberi kita hampir 95 persen makanan yang dikonsumsi di seluruh dunia, namun lebih dari itu. Tanah ini memberi pakaian dan tempat berlindung bagi manusia, menyediakan lapangan kerja dan penghidupan, serta melindungi masyarakat dari kekeringan, banjir, dan kebakaran hutan yang semakin parah,” ujarnya.

“Seperti pesan yang dibawa pada fokus hari (Memerangi Desertifikasi dan Kekeringan) sedunia tahun ini, kita harus ‘Bersatu demi Tanah’,” katanya. “Pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan banyak lagi harus bersatu dan bertindak.”

“Kita tahu apa yang perlu kita lakukan,” kata sekjen PBB. “Hal ini diatur dengan jelas dalam Konvensi PBB untuk Memerangi Desertifikasi (UN Convention to Combat Desertification/UNCCD). Seiring kita memperingati 30 tahun konvensi tersebut, dunia harus mempercepat secara signifikan implementasinya.”

Perusakan Bumi
Seorang petani memeriksa tanaman jagungnya di pinggiran kota Harare, ibu kota Zimbabwe, pada 3 April 2024. Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa pada Rabu (3/4) mengumumkan status keadaan bencana akibat kekeringan yang disebabkan oleh El Nino yang mengancam ketahanan pangan di negara tersebut. (Xinhua/Shaun Jusa)

Untuk mewujudkan hal ini, dia menekankan pentingnya membangun momentum menuju Konferensi Negara-Negara Pihak UNCCD (COP16), yang dijadwalkan akan digelar di Riyadh, Arab Saudi, pada Desember 2024, dan memastikan suara generasi muda didengar dalam negosiasi tersebut.

“Bersama-sama, mari kita menabur benih demi masa depan yang baik bagi alam dan umat manusia,” kata Guterres.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan