Banner

Ribuan warga Yordania gelar protes pembunuhan warga Palestina oleh Israel

Ribuan warga Yordania menggelar unjuk rasa di Amman, Yordania, pada 27 Januari 2023, menentang pembunuhan sembilan warga Palestina oleh Israel di sebuah kamp pengungsi di Tepi Barat. (Xinhua/Mohammad Abu Ghosh)

Pembunuhan warga Palestina di Tepi Barat oleh pasukan Israel terjadi beberapa hari setelah Raja Yordania Abdullah II bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Amman.

 

Amman, Yordania (Xinhua) – Ribuan warga Yordania pada Jumat (27/1) ambil bagian dalam unjuk rasa di Amman, ibu kota Yordania, untuk memprotes pembunuhan warga Palestina oleh pasukan Israel di Jenin.

“Penyerbuan di Tepi Barat oleh pasukan Israel tidak dapat dibenarkan dan warga Palestina yang tidak bersalah tewas, termasuk wanita dan anak-anak,” kata Mohammad Abu Freij, salah seorang demonstran.

“Kami berada di sini untuk menunjukkan dukungan kami kepada saudara-saudara Palestina kami dan membuat suara kami didengar,” imbuhnya.

Jumaa Halaweh, pengunjuk rasa lain berusia 57 tahun, mengatakan warga Arab dan Muslim harus “melakukan lebih banyak upaya selain hanya kecaman untuk menghentikan agresi Israel.”

Pembunuhan warga Palestina
Ribuan warga Yordania menggelar unjuk rasa di Amman, Yordania, pada 27 Januari 2023, menentang pembunuhan sembilan warga Palestina oleh Israel di sebuah kamp pengungsi di Tepi Barat. (Xinhua/Mohammad Abu Ghosh)

Pada Kamis, Kementerian Luar Negeri Yordania mengecam peningkatan eskalasi kampanye militer Israel dan memperingatkan “gelombang kekerasan baru”, seraya mendesak Israel untuk menghentikan semua operasi militer terhadap warga Palestina dan menahan diri dari prosedur tidak sah yang akan merusak solusi dua negara dan peluang untuk perdamaian.

Pembunuhuan warga Palestina itu terjadi beberapa hari setelah Raja Yordania Abdullah II bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Amman. Dalam pertemuan itu, Raja Abdullah II menekankan perlunya menjaga ketenangan dan menghentikan semua aksi kekerasan untuk membuka jalan bagi cakrawala politik bagi proses perdamaian.

Pada Kamis pagi waktu setempat, tentara Israel menyerbu kamp pengungsi Jenin di bagian utara Tepi Barat dan membunuh sembilan warga Palestina, termasuk seorang wanita lanjut usia (lansia) dan melukai 16 orang, dengan empat di antaranya berada dalam kondisi serius, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Pada Kamis (26/1) Otoritas Palestina mengumumkan berakhirnya koordinasi keamanan dengan Israel sebagai respons atas pembunuhan sembilan warga Palestina di Kota Jenin, Tepi Barat.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan