Operasi transplantasi ginjal babi yang dimodifikasi secara genetik ke dalam tubuh manusia yang mengalami mati otak (brain dead) berhasil dilakukan, ditunjukkan dengan ginjal tersebut telah berfungsi selama sembilan hari.
Xi’an, China (Xinhua) – Para peneliti China pada Rabu (3/4) mengumumkan bahwa mereka berhasil mentransplantasikan ginjal babi yang telah dimodifikasi secara genetik ke dalam tubuh manusia yang mengalami mati otak (brain dead) dan ginjal tersebut telah berfungsi selama sembilan hari, menandai terobosan lain setelah hati babi yang dimodifikasi secara genetik ditransplantasikan ke tubuh manusia yang mengalami mati otak bulan lalu.
Operasi transplantasi terbaru itu dipandu oleh Dou Kefeng, seorang akademisi dari Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS), dan pembedahannya dilakukan oleh sebuah tim yang dipimpin Qin Weijun, seorang dokter di Rumah Sakit Xijing di Universitas Kedokteran Angkatan Udara, di Xi’an, ibu kota Provinsi Shaanxi, China barat laut, pada 25 Maret.
Saat menjalani operasi yang berlangsung selama enam jam 15 menit, tim bedah tersebut mentransplantasikan ginjal babi yang telah dimodifikasi secara genetik ke dalam fosa iliaka (iliac fossa) kanan pasien yang mengalami mati otak, menurut Qin.
Setelah melepas penjepit penghalang pembuluh darah, ginjal yang ditransplantasikan itu menunjukkan perfusi (perfusion) yang sangat baik dan langsung menghasilkan urine. Ultrasonografi intraoperatif menunjukkan perfusi darah yang baik pada ginjal yang ditransplantasikan itu, mengindikasikan bahwa tidak terjadi penolakan hiperakut, ujarnya.
Rencana operasi transplantasi ginjal babi tersebut telah dibahas dan disetujui oleh berbagai komite akademis dan etik, serta dilakukan secara ketat sesuai dengan peraturan nasional yang relevan. Keluarga pasien juga telah memberikan persetujuan agar penelitian itu dapat berkontribusi terhadap kemajuan medis.
Dalam beberapa tahun terakhir, dengan perkembangan mendalam pada teknologi penyuntingan gen dan imunologi, penelitian xenotransplantasi, yang dapat menjadi cara efektif untuk mengatasi masalah kekurangan organ, telah berkembang secara dramatis, kata Qin.
Qin mengatakan bahwa penelitian tersebut merupakan sebuah langkah penting untuk memajukan xenotransplantasi di China, yang akan membuka jalan bagi penelitian klinis dan aplikasi klinis di bidang xenotransplantasi, serta memberikan opsi baru bagi para pasien penyandang penyakit ginjal stadium akhir di masa depan.
Pada 10 Maret lalu, rumah sakit itu berhasil mentransplantasikan hati babi yang telah dimodifikasi secara genetik ke dalam tubuh seorang pasien yang mengalami mati otak. Organ tersebut berfungsi selama 10 hari sebelum penelitian itu dihentikan atas permintaan keluarga pasien.
Laporan: Redaksi