Banner

Israel peringatkan Hamas terima kesepakatan gencatan senjata yang diusulkan AS, “atau dihancurkan”

Asap membubung pascaserangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara, pada 27 Mei 2025. (Xinhua/Mahmoud Zaki)

Militer Israel terus melanjutkan operasinya di Gaza dengan kekuatan penuh, melancarkan serangan udara, darat, dan laut dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

 

Yerusalem, Wilayah Palestina yang diduduki (Xinhua/Indonesia Window) – Menteri pertahanan Israel, Israel Katz, pada Jumat (30/5) memperingatkan Hamas untuk menerima kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang diusulkan oleh Utusan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah Steve Witkoff, “atau akan dihancurkan.”

Usulan Witkoff mencakup pembebasan 10 sandera Israel yang masih hidup dan 18 jenazah dalam dua tahap sebagai ganti gencatan senjata 60 hari di Gaza, serta pembebasan 1.236 tahanan dan tawanan Palestina oleh Israel, beserta jenazah 180 warga Palestina, demikian menurut laporan media.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya, Katz mengatakan militer Israel terus melanjutkan operasinya di Gaza dengan kekuatan penuh, melancarkan serangan udara, darat, dan laut dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya “untuk perlindungan maksimal bagi tentara kami dalam mempersiapkan masuknya pasukan manuver di setiap wilayah.”

Seorang pria menggendong anak yang terluka untuk mencari pertolongan pascaserangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara, pada 21 Mei 2025. (Xinhua/Mahmoud Zaki)

Dalam pernyataan yang dirilis pada Jumat, militer Israel mengatakan bahwa sejak Kamis (29/5), angkatan udara bersama pasukan daratnya telah menyerang puluhan target di seluruh Jalur Gaza, yang “memberantas teroris, menghancurkan senjata, infrastruktur teroris, dan lokasi infrastruktur bawah tanah.”

Banner

Ditambahkan bahwa selama operasi militer itu, dua granat roket ditembakkan ke pasukan Israel, yang mengakibatkan luka ringan pada tiga tentara.

Dari 251 sandera yang ditawan selama serangan Hamas pada Oktober 2023, 57 orang masih berada di Gaza, yang 34 di antaranya diyakini telah tewas, menurut militer Israel.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan