Iran: Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas akibat “proyektil jarak pendek”

Foto ini menunjukkan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh (tengah) saat berada di Teheran, Iran, pada 30 Juli 2024. (Xinhua/Shadati)

Korps Garda Revolusi Islam (Islamic Revolutionary Guard Corps/IRGC) Iran mengatakan bahwa Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh dibunuh dengan “proyektil jarak pendek berhulu ledak hampir 7 kilogram.”

 

Teheran, Iran (Xinhua/Indonesia Window) – Korps Garda Revolusi Islam (Islamic Revolutionary Guard Corps/IRGC) Iran pada Sabtu (3/8) mengatakan bahwa Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh dibunuh dengan “proyektil jarak pendek berhulu ledak hampir 7 kilogram.”

“Berdasarkan investigasi yang dilaksanakan, operasi teroris itu dilakukan dengan menembakkan proyektil jarak pendek berhulu ledak hampir 7 kilogram dari luar kediaman tamu, yang menyebabkan ledakan dahsyat,” kata IRGC dalam pernyataan ketiganya mengenai pembunuhan Haniyeh dalam serangan yang diduga dilakukan oleh Israel di Teheran, ibu kota Iran, demikian menurut kantor berita resmi angkatan bersenjata itu, Sepah News.

Korps Garda Revolusi Islam
Orang-orang berkumpul untuk mengecam pembunuhan Kepala Politbiro Hamas Ismail Haniyeh di Tunis, Tunisia, pada 31 Juli 2024. Tunisia mengecam keras pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran pada Rabu (31/7). Tunisia menganggap pembunuhan tersebut sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan negara serta pengabaian terhadap semua nilai kemanusiaan dan moral serta konvensi internasional, demikian pernyataan yang disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Tunisia pada Rabu malam waktu setempat. (Xinhua/Adel Ezzine)

Pernyataan tersebut menambahkan bahwa serangan “teroris” tersebut telah dirancang dan dilakukan oleh Israel dengan dukungan dari pemerintah Amerika Serikat.

IRGC menegaskan bahwa “balas dendam atas darah Haniyeh pasti akan dilakukan,” dan menambahkan bahwa “provokator dan teroris” Israel akan menerima “respons tegas atas kejahatan ini, yang merupakan hukuman keras, pada waktu, tempat, dan dengan skala yang sesuai.”

Haniyeh, yang diundang untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Selasa (30/7) lalu, tewas bersama pengawalnya pada Rabu (31/7) pagi ketika tempat mereka menginap di Teheran diserang.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan