Gencatan senjata di Gaza akan segera berlaku setelah persetujuan pemerintah Israel
Masyarakat internasional harus memantau perilaku Israel guna memastikan kepatuhan mereka terhadap kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan mencegah upaya-upaya untuk membatalkannya.
Gaza, Palestina (Xinhua/Indonesia Window) – Pejabat senior Hamas, Osama Hamdan, pada Kamis (9/10) mengumumkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza akan segera berlaku setelah pemerintah Israel menyetujuinya.
Kesepakatan tersebut merupakan penghentian final dari konflik di Gaza, kata Hamdan kepada Alaraby Television Network Qatar dalam sebuah wawancara, seraya menekankan bahwa pertukaran tahanan tidak akan terjadi sampai penghentian konflik menyeluruh diumumkan.
“Gencatan senjata seharusnya berlaku pukul 12.00 waktu setempat (16.00 WIB), tetapi kesepakatan tersebut masih membutuhkan persetujuan pemerintah Israel. Oleh karena itu, masyarakat internasional harus memantau perilaku Israel guna memastikan kepatuhan mereka terhadap kesepakatan ini dan mencegah upaya-upaya untuk membatalkannya,” ujar Hamdan.
Dia mengatakan fase pertama dari kesepakatan tersebut akan mencakup penarikan pasukan Israel dari “Gaza City, wilayah utara Gaza, Rafah, dan Khan Younis, serta pembukaan lima perlintasan untuk memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan.”
“Operasi drone di wilayah udara Jalur Gaza akan dihentikan selama proses pembebasan tahanan,” yang akan melibatkan “250 tahanan Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup dan 1.700 tahanan lainnya,” ujarnya.
“Badan-badan internasional, bukan Gaza Humanitarian Foundation, akan mengawasi penyaluran bantuan,” imbuhnya.
Hamdan menekankan pemerintahan di Gaza merupakan “urusan nasional” dan “tidak ada campur tangan eksternal yang diizinkan.”
Delegasi Israel dan Hamas telah mengadakan negosiasi yang dimediasi oleh mediator Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat di resor Laut Merah Mesir, Sharm el-Sheikh, sejak Senin (6/10).
Setelah beberapa hari negosiasi, kedua belah pihak menyetujui ‘tahap pertama’ dari rencana perdamaian yang didukung Trump, yang mencakup gencatan senjata dan pembebasan sejumlah sandera dan tahanan, menandai terobosan besar dalam konflik yang telah berlangsung selama dua tahun tersebut.
Sejak konflik meletus pada 7 Oktober 2023, serangan Israel telah memorak-porandakan Jalur Gaza, menyebabkan kelaparan dan pengungsian yang meluas, serta menewaskan sedikitnya 67.194 orang dan melukai 169.890 warga lainnya, demikian ungkap otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza pada Kamis (9/10).
Laporan: Redaksi

.jpg)







