Banner

Zona euro berpotensi terhindar dari resesi, tapi Jerman dan Italia masih berisiko

Sejumlah orang berdiri di depan patung Euro di Frankfurt, Jerman, pada 22 Agustus 2022. (Xinhua/Shan Weiyi)

Lonjakan harga energi pada 2022 menyebabkan negara-negara di seluruh Eropa mengalami inflasi tinggi, dengan data Eurostat menunjukkan bahwa tingkat inflasi untuk zona euro turun kembali menjadi satu digit pada Desember tahun lalu, mencapai 9,2 persen.

 

Roma, Italia (Xinhua) – Zona euro berpotensi dapat mengelakkan diri dari risiko resesi, setelah data yang dirilis oleh Eurostat pada Selasa (14/2) menunjukkan pertumbuhan ekonomi positif pada kuartal keempat tahun lalu.

Namun, bagi beberapa negara, termasuk Jerman dan Italia, yang masing-masing merupakan perekonomian terbesar pertama dan ketiga di zona euro, masih menghadapi risiko resesi.

Eurostat, entitas statistik utama Uni Eropa (UE), pada Selasa melaporkan bahwa 19 perekonomian zona euro tumbuh tipis sebesar 0,1 persen pada kuartal keempat 2022 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Data tersebut tidak mencakup Kroasia, yang menjadi anggota ke-20 di zona euro pada awal tahun ini.

Karena resesi ekonomi didefinisikan sebagai pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) negatif selama dua kuartal berturut-turut, dan prakiraan ekonomi memprediksi perekonomian Eropa akan membukukan pertumbuhan pada kuartal kedua tahun ini, hal tersebut mengindikasikan zona euro berpotensi dapat mengelakkan diri dari resesi teknis.

Banner
Lonjakan harga energi
Sejumlah pelanggan terlihat di sebuah toko di Berlin, ibu kota Jerman, pada 11 Mei 2022. (Xinhua/Stefan Zeitz)

Namun, hal itu tidak berlaku bagi semua negara. Enam negara zona euro menunjukkan pertumbuhan ekonomi negatif pada kuartal keempat 2022, termasuk Jerman dan Italia, yang pertumbuhannya masing-masing turun 0,2 persen dan 0,1 persen.

Kedua negara tersebut paling terpukul oleh krisis Ukraina, karena keduanya memiliki perekonomian yang digerakkan oleh ekspor dan sangat bergantung pada gas alam dari Rusia, yang terganggu akibat sanksi terhadap Rusia.

Dalam tiga bulan terakhir 2022, sebanyak 27 negara anggota UE melaporkan pertumbuhan rata-rata nol dibandingkan kuartal sebelumnya.

Negara-negara di seluruh Eropa mengalami inflasi tinggi yang disebabkan oleh lonjakan harga energi pada tahun lalu. Data Eurostat menunjukkan bahwa tingkat inflasi untuk zona euro turun kembali menjadi satu digit pada Desember, mencapai 9,2 persen. Untuk UE secara keseluruhan, tingkat inflasi pada bulan yang sama adalah 10,4 persen.

Tiga negara Baltik, yakni Estonia, Latvia, dan Lithuania, yang secara ekonomi mendapatkan pengaruh kuat dari Rusia, melaporkan perkiraan tingkat inflasi tertinggi pada Januari, masing-masing sebesar 18,8 persen, 21,6 persen, dan 18,4 persen.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan