Banner

Denmark sebut akan tingkatkan pasokan listrik hijau ke negara Eropa lainnya

Seorang pegawai bekerja di dekat baterai sistem penyimpanan energi di Pulau Tilos, Yunani, pada 9 Mei 2022. (Xinhua/Marios Lolos)

Pulau Energi Bornholm, sebuah pusat pembangkit listrik lepas pantai yang terletak sekitar 169 kilometer sebelah tenggara Kopenhagen, diperkirakan akan meningkatkan kapasitasnya dari 2 menjadi 3 gigawatt (GW) per 2030 nanti.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Denmark akan meningkatkan kapasitas sebuah pulau energi terbarukan di Laut Baltik untuk mengamankan sambungan listrik yang lebih besar ke Jerman dan negara Eropa lainnya, kata pihak Kementerian Energi Denmark pada Senin (29/8).

Pulau Energi Bornholm, sebuah pusat pembangkit listrik lepas pantai yang terletak sekitar 169 kilometer sebelah tenggara Kopenhagen, diperkirakan akan meningkatkan kapasitasnya dari 2 menjadi 3 gigawatt (GW) per 2030 nanti, cukup untuk memenuhi kebutuhan 3,3 juta rumah tangga di Denmark atau 4,5 juta rumah tangga di Jerman, ungkap pihak kementerian dalam sebuah rilis pers.

Pasokan listrik Eropa
Seorang pegawai bekerja di dekat baterai sistem penyimpanan energi di Pulau Tilos, Yunani, pada 9 Mei 2022. (Xinhua/Marios Lolos)

Kementerian tersebut juga mengumumkan bahwa Denmark dan Jerman telah mencapai kesepakatan politik untuk pembangunan jaringan kabel dari pulau energi tersebut ke Jerman, sehingga “listrik dapat dikirim dari pulau energi itu secara langsung ke jaringan listrik Jerman dan ke negara Eropa lainnya.”

Kesepakatan dengan Jerman ini merupakan jenis kerja sama baru dengan biaya dan manfaat Pulau Energi Bornholm dibagi secara merata oleh pihak-pihak terkait, sebut pihak kementerian.

Banner

“Listrik hijau dari Pulau Energi Bornholm akan melengkapi produksi listrik nasional dan mengurangi ketergantungan kita pada impor energi fosil,” tutur Menteri Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim Jerman Robert Habeck.

“Dengan proyek-proyek seperti ini, yang terjalin dengan mitra-mitra Eropa kami, kami mencapai dua tujuan sekaligus, yakni ketahanan energi Eropa dan netralitas iklim,” imbuhnya.

Sumber: Xinhua

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan