Banner

Jumlah kasus COVID-19 di Wuhan dipertanyakan

Virus corona baru. (Photo by CDC on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Episentrum awal dari wabah virus corona (COVID-19) di Wuhan mencatat 2.500 kematian. Namun, sejumlah bukti menunjukkan bahwa angka tersebut terlalu rendah.

Laporan NZ Herald yang dikutip di Jakarta, Sabtu menyebutkan bahwa dalam beberapa hari terakhir telah terjadi peningkatan spekulasi tentang validitas statistik resmi virus corona China.

China telah melaporkan 81.620 kasus pasien positif dan 3.322 kematian. Angka-angka itu baru saja naik dalam beberapa pekan, dan merosot oleh gelombang wabah di Spanyol, Italia, dan Amerika Serikat.

Cihna mengatakan bahwa angka itu adalah fakta bahwa virus corona dapat dikendalikan. Namun badan intelijen Amerika Serikat menyimpulkan angka-angka yang diberikan oleh China ke seluruh dunia itu tidak akurat.

Saat ini perhatian dunia beralih secara khusus ke Wuhan, dengan pendapat bahwa jumlah korban jiwa sebenarnya “16 kali” lebih besar dari yang dilaporkan oleh China.

Sejauh ini, lebih dari satu juta kasus virus corona telah dikonfirmasi di 181 negara dan lebih dari 55.000 orang telah meninggal.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan