PM Li sebut China dan AS bisa dan harus bekerja sama

Perdana Menteri China Li Qiang menemui pers usai penutupan sesi pertama Kongres Rakyat Nasional (National People’s Congress/NPC) ke-14 di Balai Agung Rakyat di Beijing, ibu kota China, pada 13 Maret 2023. (Xinhua/Xing Guangli)

China dan Amerika Serikat (AS) bisa dan harus bekerja sama, dan ada banyak hal yang dapat dicapai kedua negara itu dengan bekerja sama.

 

Beijing, China (Xinhua) – China dan Amerika Serikat (AS) bisa dan harus bekerja sama, dan ada banyak hal yang dapat dicapai kedua negara itu dengan bekerja sama, kata Perdana Menteri (PM) China Li Qiang pada Senin (13/3).

Berbicara dalam konferensi pers yang digelar usai penutupan sesi tahunan badan legislatif nasional China, Li mengatakan bahwa selama beberapa tahun terakhir, ada sejumlah orang di AS yang meneriakkan untuk melakukan pemisahan (decoupling) dengan China.

“Namun, saya menyangsikan berapa banyak orang yang benar-benar mendapat manfaat dari kehebohan semacam ini,” kata Li.

Li menyampaikan bahwa perdagangan dua arah antara kedua negara mencapai rekor tertinggi sebesar hampir 760 miliar dolar AS tahun lalu, mengutip statistik dari pihak China.

China dan AS terjalin erat secara ekonomi, dan keduanya mendapatkan manfaat dari pembangunan pihak lain,” ujar Li.

Mengutip pengalamannya sendiri saat bekerja di Shanghai, Li mengatakan manajer senior di perusahaan-perusahaan multinasional yang dia ajak bicara semuanya optimistis dengan masa depan Shanghai dan China, dan mereka semua percaya bahwa kerja sama merupakan jalur pasti menuju hasil yang saling menguntungkan (win-win).

“Blokade dan penindasan tidak sesuai dengan kepentingan siapa pun,” kata sang PM.

*1 dolar AS = 15.468 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan