Banner

Iran desak IAEA berhenti bersikap “lamban” dan kecam serangan Israel

Foto yang diabadikan pada 19 Juni 2025 ini menunjukkan bangunan Pusat Medis Soroka yang rusak di Be’er Sheva, Israel selatan. (Xinhua/JINI/Marc Israel Sellem)

Eslami mendesak IAEA untuk segera menghentikan sikap “lambannya” dan mengecam tindakan Israel yang bertentangan dengan hukum internasional.

 

Teheran, Iran (Xinhua/Indonesia Window) – Kepala badan energi atom Iran pada Kamis (19/6) menyerukan kepada Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) untuk segera berhenti bersikap “lamban” dan mengecam serangan-serangan Israel terhadap fasilitas nuklir “damai” Iran. Demikian menurut kantor berita semiresmi Iran, Fars News Agency.

Kepala Organisasi Energi Atom Iran Mohammad Eslami menyampaikan pernyataan itu dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Presiden IAEA Rafael Grossi, setelah serangan Israel terhadap fasilitas reaktor penelitian air berat Arak di wilayah Khondab, Provinsi Markazi, Iran, pada Kamis dini hari waktu setempat tersebut.

Eslami mendesak IAEA untuk segera menghentikan sikap “lambannya” dan mengecam tindakan Israel yang bertentangan dengan hukum internasional.

Konflik antara Israel dan Iran telah memasuki hari ketujuh pada Kamis itu. Konflik ini dimulai setelah Israel pada 13 Juni melancarkan serangan udara ke Iran, yang menyerang fasilitas-fasilitas militer dan nuklir negara tersebut, serta menewaskan beberapa komandan militer tertinggi dan ilmuwan nuklir.

Banner

Iran kemudian membalas dengan melancarkan serangan rudal dan drone terhadap sejumlah target di Israel.

Sebelumnya pada Kamis yang sama, rudal Iran menghantam sebuah gedung di Pusat Medis Soroka di Israel selatan, melukai sedikitnya 71 orang, ungkap Kementerian Kesehatan Israel.

Misi Iran di PBB membantah klaim tersebut, menyatakan bahwa serangan itu ditujukan ke markas besar korps telekomunikasi C4I milik militer Israel dan sebuah fasilitas intelijen.

Misi Iran tersebut juga menyatakan bahwa Iran berkomitmen pada hukum humaniter internasional serta tidak menargetkan warga sipil dan infrastruktur nonmiliter.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan