Banner

Kemenlu China: China-ASEAN tempuh jalur persahabatan dan pembangunan bersama

Foto yang diabadikan pada 11 Mei 2023 ini menunjukkan venue Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ke-42 di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur.(Xinhua/Panitia Penyelenggara KTT ASEAN 2023)

Para mitra dialog ASEAN terus meningkat dan blok tersebut kian dikenal dan berpengaruh di panggung internasional, yang turut membantu Asia Timur menjadi ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia dengan standar hidup yang meningkat pesat.

 

Beijing, China (Xinhua) – Selama 20 tahun terakhir, China dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dalam semangat Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara, telah memperluas kerja sama yang saling menguntungkan di semua lini, demikian disampaikan seorang juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China pada Senin (17/7), menambahkan bahwa China dan ASEAN telah menempuh jalur yang tepat untuk hubungan negara bertetangga yang baik dan persahabatan yang langgeng serta pembangunan dan kemakmuran bersama.

Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN-China yang digelar pada 13 Juli mengadopsi Pernyataan Bersama ASEAN-China tentang Memperingati dan Merenungkan 20 Tahun Aksesi China dalam Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara.

Menanggapi pertanyaan terkait, jubir Mao Ning mengatakan dalam konferensi pers harian bahwa pada 2003, para pemimpin China dan negara-negara ASEAN bersama-sama menyaksikan aksesi China dalam Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara, menjadi negara pertama yang melakukan aksesi tersebut dan menandai babak baru hubungan antara China dan ASEAN.

“Menjadi negara pertama yang bergabung dalam Perjanjian tersebut sejalan dengan tradisi diplomatik China yang memperlakukan semua negara, besar maupun kecil, dengan setara, dan dukungan kuat China bagi pertumbuhan ASEAN, serta kebijakan lama kami untuk memupuk hubungan persahabatan dengan negara tetangga,” kata Mao.

Banner

Perjanjian ini berakar pada sejarah dan budaya Asia. Perjanjian ini mewujudkan cara Asia dalam membangun konsensus, tidak mencampuri urusan internal negara lain, mengakomodasi tingkat kenyamanan masing-masing pihak, serta memberikan panduan penting untuk hubungan antar negara di kawasan ini, lanjutnya.

Dikatakan oleh Mao bahwa selama 20 tahun terakhir, China dan ASEAN telah memperluas kerja sama yang saling menguntungkan di semua lini. “Kami telah menempuh jalur yang tepat untuk hubungan negara bertetangga yang baik dan persahabatan yang langgeng serta pembangunan dan kemakmuran bersama. Ini juga telah mendorong aksesi negara-negara lain ke dalam Perjanjian tersebut.”

Para mitra dialog ASEAN terus meningkat dan blok tersebut kian dikenal dan berpengaruh di panggung internasional. Hal itu membantu Asia Timur menjadi ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia dengan standar hidup yang meningkat pesat, tambah Mao.

Dalam menghadapi dinamika yang kompleks dan bergejolak di kawasan dan sekitarnya, pengadopsian Pernyataan Bersama membantu mempromosikan tujuan dan prinsip dari Perjanjian tersebut dan memajukan cara dan kearifan Asia, serta berkontribusi untuk mempraktikkan multilateralisme sejati dan menegakkan aturan dan ketertiban di wilayah itu, kata Mao.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan