Banner

Menhan Israel: Tentara Israel akan Bertahan di titik-titik strategis Lebanon selatan “tanpa batas waktu”

Pagar pembatas terlihat di sepanjang perbatasan Israel utara dengan Lebanon pada 10 Maret 2025. (Xinhua/Gil Cohen Magen)

Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) akan mempertahankan keberadaannya di lima lokasi strategis di Lebanon selatan “tanpa batas waktu”, terlepas dari negosiasi terkait sengketa atas 13 titik perbatasan yang sedang berlangsung.

 

Yerusalem, Wilayah Palestina yang diduduki (Xinh/Indonesia Window) – Israel Katz, menteri pertahanan (menhan) Israel, pada Jumat (14/3) mengumumkan Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) akan mempertahankan keberadaannya di lima lokasi strategis di Lebanon selatan “tanpa batas waktu”, terlepas dari negosiasi terkait sengketa atas 13 titik perbatasan yang sedang berlangsung.

Dalam penilaian keamanan pada Kamis (13/3) dengan Kepala Staf IDF Eyal Zamir dan jajaran pejabat militer senior lainnya, Katz menekankan IDF akan terus mempertahankan lima lokasi ini, yang mengontrol zona penyangga di Lebanon, sebagai langkah untuk melindungi masyarakat di Israel utara.

“Keputusan ini sepenuhnya bebas dari negosiasi apa pun di masa depan terkait titik-titik perbatasan yang disengketakan,” kata kantornya dalam sebuah pengumuman, seraya menambahkan bahwa Katz telah menginstruksikan IDF untuk memperkuat posisinya di lokasi-lokasi strategis tersebut dan mempersiapkan pengerahan dengan batas waktu yang diperpanjang.

Pasukan Pertahanan Israel
Foto yang diabadikan pada 14 Maret 2025 ini menunjukkan seorang pria memeriksa kerusakan yang disebabkan oleh serangan Israel di Khiam, Lebanon. Di Kota Khiam yang dipenuhi puing-puing bangunan, warga berkumpul untuk memulai proyek rekonstruksi yang bertujuan membangun kembali rumah-rumah mereka yang hancur. (Xinhua/Taher Abu Hamdan)

Sejak 27 November 2024, perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Lebanon sudah resmi berlaku, yang mengakhiri bentrokan berkepanjangan antara Hizbullah dan Israel yang dipicu oleh konflik di Gaza.

Banner

Terlepas dari perjanjian tersebut, militer Israel masih beberapa kali melancarkan serangan di Lebanon, dengan mengeklaim mereka menargetkan “ancaman” yang ditimbulkan oleh Hizbullah. Pasukan Israel juga masih bertahan di beberapa lokasi strategis di Lebanon meskipun batas waktu penarikan pada 18 Februari telah ditetapkan dalam perjanjian tersebut.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan