Banner

Jakarta (Indonesia Window) – Masyarakat Amerika Serikat mengantre untuk mendapatkan dosis booster (penguat) vaksin COVID-19 karena kekhawatiran terhadap varian virus corona Omicron, kata pemerintah AS pada Selasa (7/12).

Hampir satu juta orang per hari menerima dosis booster dari salah satu dari tiga vaksin resmi pekan lalu. Jumlah ini tertinggi sejak regulator AS memberikan persetujuan untuk suntikan tambahan bagi orang dewasa pada bulan September, menurut data pemerintah.

“Dalam sepekan terakhir, hampir tujuh juta orang meminta suntikan booster, dengan satu juta suntikan per hari. Lebih banyak orang yang mendapatkan suntikan booster per hari daripada sebelumnya,” ujar koordinator respons COVID-19 Gedung Putih, Jeff Zients, pada Selasa.

Sekitar 55 persen orang berusia 65 tahun ke atas yang memenuhi syarat untuk booster telah menerimanya, imbuhnya.

Di seluruh Amerika Serikat, 12,5 juta vaksin disuntikkan pada pekan lalu, kata Zients pada pengarahan Gedung Putih. Angka ini merupakan tingkat tertinggi sejak Mei.

Banner

Regulator AS memperluas kelayakan untuk suntikan booster vaksin bagi semua orang dewasa pada pertengahan November.

Sekitar 47 juta orang di AS kini telah menerima suntikan booster, menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS. Sejauh ini, hampir seperempat dari populasi orang dewasa di AS telah divaksinasi penuh.

Munculnya varian baru, keinginan orang untuk berkumpul dengan keluarga selama liburan musim dingin, dan pesan kesehatan masyarakat telah mendorong permintaan untuk booster, kata ahli penyakit menular Dr. William Schaffner.

Booster adalah bagian penting dari rencana respons Omicron Presiden Joe Biden. Gedung Putih bekerja sama dengan otoritas lokal dan apotek dalam memenuhi permintaan yang terus meningkat, kata Zients.

Bukti awal menunjukkan bahwa varian tersebut kemungkinan memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi, tapi tidak terlalu parah, kata pakar penyakit menular AS Anthony Fauci.

Kasus awal Omicron tampaknya memerlukan lebih sedikit rawat inap. Pasien cenderung tidak membutuhkan oksigen, kata Fauci kepada wartawan saat briefing di Gedung Putih.

Banner

Sumber: Reuters

Laporan: Raihana Radhwa

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan