Banner

Cadangan devisa Indonesia naik pada Juni, capai 136,4 miliar dolar AS

Ilustrasi. Posisi cadangan devisa Juni 2022 setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor. (pasja1000 from Pixabay)

Posisi cadangan devisa Indonesia di bulan Juni 2022 setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Cadangan devisa Indonesia meningkat pada Juni 2022 menjadi 136,4 miliar dolar AS dibandingkan dengan Mei 2022 yang tercatat sebesar 135,6 miliar dolar AS, menurut laporan Bank Indonesia (BI). 

Peningkatan posisi cadangan devisa Indonesia pada Juni 2022 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan obligasi global atau global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa, kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis. 

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Banner
cadangan devisa indonesia juni 2022
Ilustrasi. Pada 2 Juni pemerintah sukses menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing (global bond) berdenominasi yen Jepang (Samurai Bonds) untuk pertama kalinya di tahun 2022. (iStock by Getty Images)

Oleh karenanya, BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Bank sentral memandang cadangan devisa tetap memadai di waktu mendatang, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.

Sebelumnya, pada 2 Juni pemerintah sukses menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing (global bond) berdenominasi yen Jepang (Samurai Bonds) untuk pertama kalinya di tahun 2022.

Penerbitan itu dilakukan di tengah kondisi pasar keuangan yang masih volatile karena dampak dari kenaikan suku bunga dan pengetatan kebijakan moneter global serta meningkatnya ketegangan geopolitik.

Penerbitan Samurai Bonds ini juga berhasil mencetak benchmark size sebesar 81 miliar yen Jepang yang kedelapan kalinya sejak 2015. Pada penerbitan kali ini terdapat empat seri yang diterbitkan yaitu RIJPY0625, RIJPY0627, RIJPY0629, RIJPY0632.

Samurai Bonds

Banner

Penerbitan pada 2 Juni lalu tercatat sebagai penerbitan terbesar Samurai Bonds oleh sovereign issuer selama tahun 2022. Hal ini membuktikan reputasi dan kredebilitas Indonesia di pasar Jepang walaupun kondisi pasar sangat menantang, menurut pernyataan yang dikutip dari situs jejaring Kementerian Keuangan RI.

Pemerintah RI memulai official marketing untuk penerbitan Samurai Bonds pada 31 Mei 2022.  Selama dua hari masa penawaran, demand yang masuk berkembang cukup solid dan berasal dari basis investor yang beragam, terutama pada seri dengan tenor pendek yang mencerminkan minat para investor Jepang pada tenor pendek di tengah kondisi pasar yang masih volatile.

Sebelum transaksi ini dilakukan, Pemerintah Indonesia menyelenggarakan non-deal roadshow dengan format online group meeting maupun one-on-one meeting yang dihadiri oleh investor-investor di Jepang secara virtual, mendorong beragamnya jenis investor yang berpartisipasi pada penerbitan Samurai Bonds ini.

Berdasarkan tipenya, investor pada transaksi kali ini terdiri dari asset managers (24,8 persen), city banks (12,3 persen), central cooperatives (12.3 persen), lifers (8.6 persen), central public fund (2.5 persen), property insurance (0.2 persen), regional banks/regional cooperatives (13.2 persen), dan lainnya (9.1 persen). 

Sementara itu, investor dari luar Jepang tercatat sebanyak 16,8 persen dari jumlah total investor.

Penerbitan Samurai Bonds kali ini ditujukan untuk pembiayaan defisit APBN 2022, termasuk penanganan Covid-19 dan upaya pemulihan ekonomi nasional. 

Banner

Joint Lead Arrangers dalam transaksi ini adalah Daiwa Securities Co., Ltd., Mizuho Securities Co., Ltd., Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co., Ltd., dan Nomura Securities Co., Ltd.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan