China kecam tindakan AS yang sebarkan hoaks terkait konflik Rusia-Ukraina

Sejumlah jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Turkiye terlihat di Konya, Turkiye, pada 15 Juni 2023. (Xinhua/Mustafa Kaya)

Beijing, China (Xinhua) – China dengan tegas menentang penyebaran hoaks tak berdasar oleh Amerika Serikat (AS) tentang apa yang disebut sebagai “basis industri pertahanan Rusia yang didukung China,” demikian disampaikan oleh Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri China Lin Jian pada Kamis (11/7).

Pernyataan Lin disampaikan menyusul tuduhan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam Forum Publik NATO 2024.

“Kami menyatakan ketidakpuasan yang kuat dan penolakan tegas terhadap pernyataan keliru yang dibuat oleh pihak AS,” kata Lin dalam konferensi pers harian.

Lin mengatakan bahwa tepat setelah krisis Ukraina meletus, AS mengeklaim China memberikan dukungan militer kepada Rusia. Hingga saat ini, AS belum memberikan bukti yang kuat. Kepala militer AS bahkan mengakui bahwa China tidak memberikan bantuan militer kepada Rusia dalam krisis Ukraina.

“Statistik menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen komponen militer dan dual-use item (barang berfungsi ganda yang dapat digunakan untuk penerapan sipil maupun militer) impor Rusia berasal dari AS dan negara-negara Barat lainnya, 95 persen komponen utama Rusia yang dihancurkan oleh Ukraina berasal dari Barat, dan 72 persen suku cadang Barat untuk persenjataan buatan Rusia berasal dari perusahaan-perusahaan AS. Bagaimana AS menjelaskan hal itu?” kata jubir tersebut.

“Terlebih lagi, AS dan para sekutunya belum menghentikan perdagangan dengan Rusia. Tahun lalu, nilai perdagangan mereka dengan Rusia mencapai lebih dari 130 miliar dolar AS, menyumbang 18 persen dari perdagangan luar negeri Rusia. Sebagian besar negara di dunia tidak terlibat dalam sanksi terhadap Rusia atau menghentikan perdagangan mereka dengan Rusia,” ujar Lin, seraya menambahkan bahwa China hanya menjadi kambing hitam AS.

Dikatakan Lin, tindakan AS menuduh China yang hanya melakukan perdagangan normal dan pertukaran ekonomi dengan Rusia, sementara pihaknya meloloskan legislasi untuk memberikan bantuan besar-besaran kepada Ukraina, adalah bentuk kemunafikan dan standar ganda.

AS kerap mengeklaim pihaknya sebagai pejuang keadilan, pembela hak asasi manusia, dan polisi dunia, tetapi yang dilakukannya adalah memperbesar masalah, menyebarkan perselisihan, serta menciptakan konfrontasi dan persaingan, ujar Lin.

“Siapa dalang dari krisis Ukraina? Siapa yang berada di balik konflik dan perang regional serta krisis berkepanjangan? Siapa sumber ketidakstabilan perdamaian dan stabilitas global terbesar? Dunia tahu betul jawabannya,” tambah Lin.

“China bukanlah pencipta krisis Ukraina atau pun pihak yang terlibat di dalamnya. Kendati demikian, kami tidak hanya berdiam diri dan menyaksikan krisis ini terjadi. Sebaliknya, kami telah bekerja secara aktif untuk memfasilitasi pembicaraan untuk perdamaian dan solusi politik. Kami tidak pernah berusaha untuk memperbesar masalah, tidak pernah mengambil keuntungan dari krisis, apalagi menyediakan senjata kepada pihak mana pun yang terlibat dalam konflik itu. Posisi ini jelas dan konsisten,” ujar Lin.

Berdasarkan hal tersebut, terdapat kerja sama perdagangan dan bisnis yang normal dan sah antara perusahaan-perusahaan China dan negara-negara lain, termasuk Rusia, sesuai dengan prinsip pasar dan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), yang tidak dapat dihakimi begitu saja oleh negara lain, kata jubir tersebut. AS sebaiknya berkaca pada akar permasalahan dari krisis ini dan melakukan sesuatu untuk perdamaian alih-alih menjadi hakim yang tidak adil dalam krisis ini, imbuhnya.

AS tidak boleh mengharapkan China untuk menanggung kesalahan yang telah dilakukan oleh AS sendiri, dan China tidak akan pernah menerima pelimpahan kesalahan, perundungan, dan paksaan dari AS, ujar Lin.

China akan terus mengambil langkah-langkah tegas guna melindungi hak-haknya yang sah dan sesuai hukum, tambah jubir itu.

*1 dolar AS = 16.200 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan