Jakarta (Indonesia Window) – Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung rakyat Palestina, menekankan untuk menolak segala ancaman terhadap kedaulatan dan integritas negara-negara Arab, menurut laporan Arab News.
Kabinet kerajaan mengatakan bahwa mereka mendukung semua upaya yang bertujuan mencapai solusi yang adil dan komprehensif untuk masalah Palestina yang memungkinkan rakyat Palestina mendirikan negara Palestina merdeka sesuai kesepakatan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara.
Sebelumnya, pada Selasa malam (15/9) waktu Washington, Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain dengan Israel menandatangani dokumen ‘perdamaian’ Abraham Accord di Gedung Putih, Amerika Serikat.
Berbicara pada sesi virtual kabinet dari Riyadh, Raja Salman mengatakan Arab Saudi ingin bekerja sama dengan negara-negara G20 guna mendukung ekonomi global dan mengurangi dampak pandemik COVID-19.
Raja Salman memberi pengarahan kepada para menterinya tentang pembicaraannya dengan para pemimpin dunia melalui sambungan telepon, termasuk Presiden China Xi Jinping, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri India Narendra Modi guna membahas upaya G20 untuk menangani pandemik virus corona.
Para menteri meninjau laporan tentang dampak pandemik virus corona di tingkat nasional dan internasional, dan membahas rancangan resolusi yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB untuk mengoordinasikan respon global terhadap wabah tersebut.
Kabinet memuji koalisi Arab karena menghadapi ancaman tersebut dan mengambil tindakan untuk melindungi warga sipil.
Kabinet kerajaan uga mengulangi kecamannya atas serangan terhadap konvoi Wakil Presiden Afghanistan di Kabul, yang mengakibatkan sejumlah korban meninggal.
Laporan: Redaksi