KTT China-Asia Tengah akan menyediakan platform baru bagi negara-negara Asia Tengah untuk meningkatkan kerja sama mereka dengan China serta semakin memajukan kerja sama di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra.
Bishkek, Kirgizstan (Xinhua) – Konferensi tingkat tinggi (KTT) mendatang akan membuka babak baru dalam hubungan antara China dan negara-negara Asia Tengah serta mendorong stabilitas dan pembangunan regional, kata Nurzhan Kasmalieva, kepala departemen internasional kantor berita milik pemerintah Kirgizstan, Kabar.
China dan Asia Tengah akan menggelar pertemuan tingkat tinggi tatap muka pertama mereka, menandakan kemitraan yang solid antara China dan lima negara Asia Tengah, kata Kasmalieva kepada Xinhua dalam sebuah wawancara pada Kamis (11/5).
“Terorisme dan ekstremisme menimbulkan ancaman dan tantangan bagi keamanan Asia Tengah setiap saat, dan diharapkan lebih banyak hasil kerja sama keamanan dapat dicapai pada pertemuan tersebut, sehingga meningkatkan keamanan dan stabilitas di kawasan,” ujarnya.
Mengungkapkan bahwa kesejahteraan ekonomi merupakan prasyarat bagi perdamaian dan stabilitas, dia mengatakan KTT itu diharapkan dapat mencapai lebih banyak konsensus tentang kerja sama ekonomi.
“Saya berharap KTT ini memberikan lebih banyak kemudahan untuk pertukaran personel antara Kirgizstan dan China,” ungkapnya, seraya menambahkan bahwa lebih banyak pertukaran antarmasyarakat dapat meningkatkan perasaan dan pemahaman antara masyarakat dari berbagai negara.
Menurutnya, KTT tersebut akan menyediakan platform baru bagi negara-negara Asia Tengah untuk meningkatkan kerja sama mereka dengan China serta semakin memajukan kerja sama di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra.
KTT China-Asia Tengah akan diadakan pada 18 dan 19 Mei di Xi’an, Provinsi Shaanxi. Presiden Xi Jinping akan memimpin KTT tersebut. Atas undangan China, Presiden Kassym-Jomart Tokayev dari Kazakhstan, Presiden Sadyr Japarov dari Kyrgyzstan, Presiden Emomali Rahmon dari Tajikistan, Presiden Serdar Berdimuhamedov dari Turkmenistan dan Presiden Shavkat Mirziyoyev dari Uzbekistan akan menghadiri pertemuan tersebut.
Laporan: Redaksi