Banner

Jakarta (Indonesia Window) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sementara waktu menghentikan percobaan medis dari hidroksikloroquin dan kloroquin yang digunakan sebagai obat COVID-19.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Senin (25/5) seperti dilaporkan Kantor Berita TASS.

Banner

Dia mengatakan sebuah penelitian yang diterbitkan baru-baru menjelaskan tentang dua obat tersebut dan efeknya pada pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit. Para peneliti melaporkan bahwa tingkat kematian yang lebih tinggi diamati pada pasien yang menggunakan obat ini baik sendiri atau dalam kombinasi dengan makrolida (antibiotik).

Dengan mempertimbangkan laporan tersebut, Kelompok Eksekutif dari Uji Solidaritas telah memutuskan untuk mempelajari semua data yang saat ini tersedia.

“Secara bersamaan Kelompok Eksekutif telah menerapkan jeda sementara hidroksirokloroquin dalam Uji Solidaritas, sementara data ditinjau oleh Dewan Pemantau Keamanan Data,” kata Dirjen WHO.

Banner

“Kekhawatiran ini terkait dengan penggunaan hidroksirokloroquin dan kloroquin dalam COVID-19,” katanya, seraya menambahkan bahwa uji coba lainnya sedang berlanjut.

Tedros juga menekankan bahwa obat ini diterima karena umumnya aman untuk digunakan pada pasien dengan penyakit autoimun atau malaria.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO Mike Ryan menggarisbawahi bahwa perkembangan tersbut tidak mengganggu penelitian, sementara informasi yang masuk harus dianalisis.

Banner

Pada akhir Desember 2019, pejabat China memberi tahu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang wabah pneumonia yang sebelumnya tidak diketahui di kota Wuhan, di China tengah.

Sejak itu, kasus virus corona baru yang diberi nama COVID-19 oleh WHO telah dilaporkan hampir di seluruh dunia.

Pada 11 Maret 2020, WHO menyatakan wabah virus corona sebagai pandemik.

Banner

Statistik terbaru menunjukkan lebih dari 5,6 juta orang telah terinfeksi di seluruh dunia dan hampir 350.000 kematian telah dilaporkan.

Sejauh ini, 2.384.533 orang telah pulih dari penyakit tersebut.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan