Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan pihak AS menginjak-injak hukum internasional, melanggar komitmen bilateral, dan menyabotase perdamaian di seluruh Selat Taiwan.
Jakarta (Indonesia Window) – Anggota Dewan Negara sekaligus Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Kamis (4/8) di Phnom Penh, Kamboja, menjelaskan lebih lanjut tentang sikap China atas tindakan provokasi Amerika Serikat (AS) terhadap kedaulatan China.
Berbicara di sela-sela pertemuan Para Menteri Luar Negeri KTT Asia Timur, Wang mengatakan pihak AS menginjak-injak hukum internasional, melanggar komitmen bilateral, dan menyabotase perdamaian di seluruh Selat Taiwan.
AS juga dianggap mendukung separatisme, memicu konfrontasi antarblok, yang merupakan provokasi terang-terangan terhadap rakyat China dan orang-orang yang cinta damai di semua negara di kawasan tersebut, serta merupakan pertaruhan politik yang berdampak sangat buruk.
Dia mengatakan tindakan Nancy Pelosi, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS – yang mengunjungi Taiwan pada Selasa (2/8) – telah menyebabkan kredibilitas, diplomasi luar negeri, dan politik AS kembali bangkrut, membuktikan bahwa AS adalah perusak perdamaian terbesar di seluruh Selat Taiwan dan pembuat onar terbesar bagi stabilitas regional.
Tindakan Pelosi juga membuktikan sifat yang sangat konfrontatif dan berbahaya dari “strategi Indo-Pasifik” AS, serta sikap hipokrit dan standar ganda AS ketika berurusan dengan aturan internasional, ujar Wang.
Jika pihak China tidak menolak dengan tegas perilaku AS yang manik, tidak bertanggung jawab, dan sangat irasional itu, prinsip hubungan internasional tentang menghormati kedaulatan dan integritas wilayah hanya akan menjadi secarik kertas belaka, berbagai macam kekuatan separatis dan ekstremis akan mengintensifkan aktivitas mereka, dan perdamaian serta stabilitas yang diraih dengan susah payah di kawasan akan rusak, tegasnya.
Wang menekankan bahwa insiden ini telah diatur dan didorong sendiri oleh AS, karena penyebab dan konsekuensinya jelas, demikian pula hal yang benar dan yang salahnya.
Demi menghindari krisis tersebut dipaksakan pada China, kata Wang, China melakukan upaya-upaya diplomatik terbesar, namun pada saat yang sama China tidak akan pernah membiarkan kepentingan inti dan proses peremajaan nasionalnya terancam.
Dia mengatakan China tidak akan tinggal diam menyaksikan AS memainkan “kartu Taiwan” untuk melayani politik domestiknya dan keinginan egois para politisinya, China juga tidak akan pernah menoleransi tindakan-tindakan yang menciptakan ketegangan, memicu konfrontasi, dan menghasut separatisme di daerah tersebut.
Wang mengatakan langkah-langkah komprehensif yang diambil China saat ini dan yang akan diambil di masa mendatang adalah serangan balik defensif yang tepat waktu dan diperlukan, yang telah dipertimbangkan serta dievaluasi dengan saksama dengan tujuan untuk melindungi keamanan dan kedaulatan nasional.
Langkah-langkah ini sejalan dengan hukum internasional dan domestik, berfungsi sebagai peringatan bagi para provokator, serta akan menjaga stabilitas regional dan perdamaian di seluruh Selat Taiwan, tambahnya.
Wang meminta semua pihak untuk memahami penyebab dan esensi dari krisis saat ini, bersama-sama menentang provokasi dan petualangan berisiko pihak AS, terus mendukung sikap dan langkah-langkah China yang sah, serta bersama-sama menjaga perdamaian regional dan perdamaian di seluruh Selat Taiwan.
Sumber: Xinhua
Laporan: Redaksi