Banner

China luncurkan inisiatif untuk atasi kekhawatiran global terkait pengembangan AI

Anak-anak mengunjungi ajang World Voice Expo ke-6 di Hefei, Provinsi Anhui, China timur, pada 24 Oktober 2023. World Voice Expo ke-6 dan iFlytek 1024 Global Developer Festival dibuka di Hefei pada Selasa (24/10). Berbagai pencapaian dan penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) terbaru dipamerkan dalam ajang yang digelar selama enam hari tersebut. (Xinhua/Zhou Mu)

Tata Kelola Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) Global yang diluncurkan oleh China menyajikan pendekatan konstruktif dalam mengatasi kekhawatiran global mengenai pengembangan dan tata kelola AI serta menyusun cetak biru untuk diskusi internasional dan pembuatan aturan yang relevan.

 

Beijing, China (Xinhua) – Presiden China Xi Jinping mengumumkan bahwa China akan meluncurkan Inisiatif Tata Kelola Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) Global, yang menyajikan pendekatan konstruktif dalam mengatasi kekhawatiran global mengenai pengembangan dan tata kelola AI serta menyusun cetak biru untuk diskusi internasional dan pembuatan aturan yang relevan, ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri China pada Rabu (18/10).

Banner

Pengumuman tersebut disampaikan Xi dalam pidato utamanya pada upacara pembukaan Forum Sabuk dan Jalur Sutra untuk Kerja Sama Internasional (Belt and Road Forum for International Cooperation/BRF) ketiga di Beijing pada Rabu.

“Ini adalah bagian dari upaya aktif China untuk memajukan visi komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia serta Inisiatif Pembangunan Global, Inisiatif Keamanan Global, dan Inisiatif Peradaban Global,” kata juru bicara itu.

AI adalah lini depan baru dalam perkembangan manusia, dan AI menghadirkan peluang besar sekaligus risiko dan tantangan yang sulit diprediksi yang membutuhkan respons global, lanjutnya.

Banner

Juru bicara itu mengatakan bahwa Inisiatif ini secara sistematis menguraikan proposal China mengenai tata kelola AI dari tiga aspek, yaitu pengembangan, keamanan, dan tata kelola AI.

Komponen inti dari inisiatif tersebut adalah: Kita harus menjunjung tinggi pendekatan yang berpusat pada rakyat dalam mengembangkan AI dan mematuhi prinsip pengembangan AI untuk kebaikan umat manusia, sehingga AI dikembangkan dengan cara yang bermanfaat bagi kemajuan manusia; Kita harus menjunjung tinggi prinsip-prinsip saling menghormati, kesetaraan, dan keuntungan bersama dalam pengembangan AI, serta menentang pembuatan batas ideologis atau pembentukan kelompok eksklusif untuk menghalangi negara lain dalam mengembangkan AI; Kita harus mendorong pembentukan sistem pengujian dan penilaian berdasarkan tingkat risiko AI, sehingga menjadikan teknologi AI lebih aman, andal, dapat dikontrol, dan adil; Kami mendukung upaya untuk mengembangkan kerangka kerja, norma, dan standar tata kelola AI berdasarkan konsensus yang luas dan sepenuhnya menghormati kebijakan dan praktik di antara negara-negara, dan mendukung diskusi di dalam kerangka kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membentuk lembaga internasional yang mengatur AI; Berbagai upaya harus dilakukan untuk menjalin kerja sama internasional dan memberikan bantuan bagi negara-negara berkembang, guna menjembatani kesenjangan dalam AI dan kapasitas tata kelolanya.

China siap untuk melakukan pertukaran dan kerja sama praktis dengan semua pihak dalam tata kelola AI global dan memberikan manfaat bagi seluruh umat manusia melalui teknologi AI,” tambah juru bicara tersebut.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan