Banner

Syafii Antonio serukan kemandirian ekonomi Islam dalam khutbah Ied

Sholat Ied 1440 Hijriyah di kawasan Sentul City, Bogor digelar di Jalan MH. Thamrin sepanjang kurang lebih 300 meter pada Rabu (5/6/2019). Sedikitnya 10.000 orang mengikuti kegiatan tersebut. (Indonesia Window/Libertina)

Bogor, Jawa Barat (Indonesia Window) – Pakar ekonomi syariah, Dr. M. Syafii Antonio menyerukan agar Umat Islam mampu memiliki kemandirian dalam segala aspek kehidupan, khususnya di bidang ekonomi.

Syafii Antonio yang juga aktif di Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan seruan itu dalam khutbah selepas sholat Idul Fitri 1440 Hijriah di area Sentul City, Bogor, Jawa Barat pada Rabu.

“Umat Islam memiliki kekuatan karena berasal dari satu rahim. Karena itu kita harus memperkuat silaturrahim dan menggunakan kekuatan ini untuk memberdayakan potensi Islam,” katanya.

Syafii Antonio serukan kemandirian ekonomi Islam dalam khutbah Ied
Pakar ekonomi syariah, Dr. M. Syafii Antonio memberikan khutbah Id di kawasan Sentul City, Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/6/2019). (Indonesia Window/Libertina)

Menurut mantan Ketua Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia itu, kemandiran ekonomi Umat Islam dapat dibangun dengan mulai melakukan transaksi jual beli dengan sesama Muslim.

“Ayo kita selalu mengupayakan untuk membeli produk-produk kita sendiri meskipun mungkin harganya lebih mahal dari toko sebelah. Tapi ketahuilah bahwa mereka yang menjual produk dengan harga sedikit lebih mahal itu menegakkan sholat berjamaah di masjid, menunaikan zakat dan berkurban, serta bertauhid,” ujarnya.

Banner

Dia menegaskan bahwa dengan populasi 87 persen dari sekitar 260 juta jiwa di Indonesia, Umat Islam sesungguhnya memiliki potensi yang jika dibangun dengan optimal mampu mandiri dan tidak bergantung pada asing.

“Pasar kita sendiri cukup besar untuk menampung produk kita. Kemandirian Umat Islam di Indonesia bisa menjadi contoh bagi Muslim di negara lain, seperti Yaman, Libya dan Suriah,” kata Syafii Antonio, seraya menegaskan bahwa produk dan jasa yang dihasilkan oleh Umat Islam Indonesia harus dapat diekspor ke luar negeri dengan kualitas yang kompetitif.

“Hal ini sama seperti yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berniaga tidak hanya di Mekkah tapi juga membawa dagangannya hingga keluar sampai di negeri Syam,” jelasnya.

Dia berharap para pemimpin di Indonesia mengetahui potensi Islam dan Muslim sehingga menjadikan mereka kekuatan untuk membangun bangsa dan negara.

Sholat Idul Fitri di Sentul City digelar di Jalan MH. Thamrin sepanjang kurang lebih 300 meter. Panitia kegiatan ibadah tersebut merupakan gabungan dari tiga masjid besar yang termasuk dalam Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, yakni Masjid Andalusia yang berada di dalam Kampus STEI Tazkia, Masjid Al-Munawaroh dan Masjid Jabal Nur.

Sedikitnya 10.000 orang mengikuti sholat Idul Fitri yang dipimpin oleh Utstadz Abdul Hakim Al Haafidz.

Banner

Panitia sholat Id juga menyiapkan hidangan khas Lebaran seperti ketupat dan opor ayam serta air minum di beberapa tenda bagi para jamaah.

Sholat Id akbar tersebut diharapkan dapat dilaksanakan setiap tahun dengan penyelenggaraan yang semakin baik serta lebih memperkuat persaudaraan Islam.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan