Banner

Situs peninggalan Dinasti Xia ditemukan di China utara

Foto tak bertanggal yang disediakan oleh Institut Arkeologi Provinsi Shanxi ini menunjukkan sebuah benda tembikar yang ditemukan di situs peninggalan Dongqu yang berasal dari periode akhir Dinasti Xia (2070-1600 SM) di wilayah Jishan, Kota Yuncheng, Provinsi Shanxi, China utara. (Xinhua)

Situs peninggalan Dinasti Xia (2070-1600 SM) ditemukan di China utara, mencakup area seluas sekitar 100.000 hingga 150.000 meter persegi, dengan benda-benda peninggalan yang ditemukan meliputi tembikar, peralatan dari batu dan tulang, benda giok, serta kerang.

 

Taiyuan, China (Xinhua) – Tim arkeolog telah menemukan sebuah situs peninggalan yang berasal dari periode akhir Dinasti Xia (2070-1600 SM) di Provinsi Shanxi, China utara, menurut Institut Arkeologi Provinsi Shanxi.

Berlokasi di sepanjang hilir Sungai Fenhe, situs di wilayah Jishan, Kota Yuncheng, itu mencakup area seluas sekitar 100.000 hingga 150.000 meter persegi. Otoritas setempat telah melakukan ekskavasi di situs tersebut pada 2021 dan 2022.

Situs peninggalan Dinasti Xia
Foto tak bertanggal yang disediakan oleh Institut Arkeologi Provinsi Shanxi ini menunjukkan sebuah tempat pembakaran tembikar yang ditemukan di situs peninggalan Dongqu yang berasal dari periode akhir Dinasti Xia (2070-1600 SM) di wilayah Jishan, Kota Yuncheng, Provinsi Shanxi, China utara. (Xinhua)

Dari April hingga Agustus 2021, tim arkeolog terutama menemukan dua tempat pembakaran tembikar dan 43 lubang. Dua tempat pembakaran tembikar itu terdiri dari ruang tanur, alas tanur, ruang perapian, dan ruang operasi.

Dari Oktober hingga November 2022, staf yang bekerja di situs itu menemukan sebuah lubang besar dan tempat pembakaran di sebelah barat lubang tersebut. Lubang itu memiliki panjang sekitar 23,5 meter dari timur ke barat, dengan lebar sekitar 7 meter dari utara ke selatan, dan setinggi 2 hingga 4 meter.

Banner

Cui Junjun, pemimpin proyek arkeologi itu, menyampaikan bahwa benda-benda peninggalan yang ditemukan meliputi tembikar, peralatan dari batu dan tulang, benda giok, serta kerang.

Selain produk-produk artifisial, ditemukan juga banyak sisa hewan dan tumbuhan. Sebanyak 250.000 benih tanaman terkarbonisasi, yang sebagian besar di antaranya adalah benih jawawut, juga ditemukan melalui metode flotasi.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan