Banner

Dewan Keamanan PBB kecam serangan teror di Dagestan, Rusia

Foto yang diabadikan pada 14 September 2020 ini menunjukkan tampilan eksterior markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat. (Xinhua/Wang Ying)

Serangan di Republik Dagestan, Rusia selatan, telah menewaskan sedikitnya 21 orang, termasuk polisi serta warga sipil, dan banyak korban lainnya mengalami luka-luka.

 

PBB (Xinhua) – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (26/6) mengeluarkan pernyataan pers yang berisi kecaman “sangat keras” terhadap serangan teroris yang terjadi pada Ahad (23/6) di Dagestan, Rusia.

Para anggota Dewan Keamanan PBB mengecam “dengan sangat keras serangan teroris yang keji dan pengecut” di Republik Dagestan, Federasi Rusia, papar pernyataan pers tersebut.

Simpati dan belasungkawa yang terdalam disampaikan kepada keluarga para korban, pemerintah, serta rakyat Rusia, dan semoga mereka yang terluka dapat segera pulih sepenuhnya, ungkap pernyataan itu.

Menegaskan kembali bahwa terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya merupakan salah satu ancaman paling serius bagi perdamaian dan keamanan internasional, anggota Dewan Keamanan PBB menekankan perlunya menuntut pertanggungjawaban para pelaku, organisator, penyedia dana, dan sponsor dari tindakan terorisme yang tercela ini dan menyeret mereka ke pengadilan.

Banner

Anggota Dewan Keamanan PBB mendesak semua negara, sesuai kewajiban mereka di bawah hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan yang relevan, untuk bekerja sama secara aktif dengan pemerintah Rusia dan otoritas terkait lainnya dalam hal ini.

Para anggota Dewan Keamanan PBB kembali menegaskan bahwa setiap tindakan terorisme merupakan tindakan kriminal dan tidak dapat dibenarkan. Mereka juga menekankan kembali perlunya semua negara dengan segala cara memerangi ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional yang disebabkan oleh tindakan teroris, sesuai Piagam PBB dan kewajiban lainnya di bawah hukum internasional.

Serangan di Republik Dagestan, Rusia selatan, pada Ahad tersebut telah menewaskan sedikitnya 21 orang, termasuk polisi serta warga sipil, dan banyak korban lainnya mengalami luka-luka.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan