Banner

Risiko bunuh diri pada orang dengan depresi yang sulit diobati terbukti dapat dikurangi dengan terapi ketamin dosis kecil.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Sebuah penelitian baru-baru ini menambah penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa ketamin dosis kecil dapat membantu mengurangi risiko bunuh diri pada orang dengan depresi yang sulit diobati, kata peneliti Taiwan pada Kamis (30/11), seperti dikutip dari CNA Taiwan.

Su Tung-ping seorang dokter di Departemen Psikiatri Rumah Sakit Umum Cheng Hsin dan salah satu penulis penelitian tersebut, mengatakan pada konferensi pers di Taipei bahwa antidepresan tradisional seringkali baru memberikan efek penuh setelah 3-4 pekan, meninggalkan potensi bahaya “masa jeda” untuk orang dengan gejala parah.

Namun, selama beberapa tahun terakhir, penelitian internasional menunjukkan bahwa ketamin dosis kecil dapat secara efektif meringankan gejala depresi dalam beberapa jam, sehingga mengisi kesenjangan sebelum obat lain memberikan efek, katanya.

Untuk mengeksplorasi hal ini lebih jauh, Su mengatakan rumah sakitnya, bersama dengan tim di Rumah Sakit Umum Veteran Taipei dan Universitas Nasional Yang Ming Chiao Tung, menyelenggarakan salah satu uji klinis tersamar ganda, acak, dan terkontrol plasebo mengenai topik ini di Asia.

Dalam studi tersebut, 84 orang dengan depresi yang resistan terhadap pengobatan dan keinginan bunuh diri dibagi menjadi dua kelompok, salah satunya diberi suntikan 0,5 miligram ketamin untuk setiap kilogram berat badannya, sedangkan kelompok lainnya diberi midazolam (obat penenang) tanpa diketahui dampaknya terhadap depresi.

Hasilnya, yang didasarkan pada tanggapan pasien terhadap kuesioner diagnostik yang dikenal sebagai Montgomery-Asberg Depression Rating Scale (MADRS), menunjukkan bahwa setengah dari kelompok yang menerima suntikan ketamin mengalami penurunan risiko bunuh diri hingga 50 persen, menurut Su.

Selain itu, sekitar 20-25 persen pasien melaporkan gejalanya telah mereda, ujarnya.

Dalam hal durasi, pengobatan ketamin mengobati efek depresi antara 10 dan 14 hari, dan memiliki efek anti-bunuh diri selama 5 hingga 7 hari, kata Su.

Su mengatakan bahwa pada kelompok ketamin, terapi ini umumnya lebih efektif untuk pasien yang gejalanya muncul dalam 24 bulan terakhir, dan yang mengonsumsi 4 jenis antidepresan atau kurang. Namun, bagi mereka yang memiliki risiko bunuh diri yang parah, efek obat tersebut hanya bertahan sekitar 5 hari, katanya.

Oleh karena itu, penelitian tersebut merekomendasikan pasien dengan keinginan bunuh diri yang parah menerima suntikan 2-3 kali sepekan untuk mengendalikan gejalanya, kata Su.

Mengenai masalah kecanduan, Su mengatakan risikonya sangat rendah karena pasien hanya mengonsumsi obat dalam dosis kecil dalam waktu singkat.

Studi tim ini diterbitkan pada bulan Mei di International Journal of Neuropsychopharmacology.

Berdasarkan Undang-Undang Pencegahan Bahaya Narkotika Taiwan, ketamin terdaftar sebagai narkotika Kategori 3 (dari empat kategori), dengan Kategori 1 sebagai yang paling serius.

Kepemilikan lebih dari 5 gram ketamin dapat dihukum hingga 2 tahun penjara dan denda hingga 100.000 dolar Taiwan (3.196 dolar AS), menurut undang-undang.

*1 dolar Taiwan = 493,06 rupiah

**1 dolar AS = 15.412,65 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan