Pusat batu bara terkemuka di China utara, Xiaoyi, berevolusi menjadi pionir energi hidrogen seiring kota yang sumber dayanya dimanfaatkan secara besar-besaran itu berupaya mencari mesin pertumbuhan baru.
Taiyuan, China (Xinhua) – Xiaoyi, yang merupakan pusat batu bara terkemuka di China utara, berevolusi menjadi pionir energi hidrogen seiring kota yang sumber dayanya dimanfaatkan secara besar-besaran itu berupaya mencari mesin pertumbuhan baru.
Pada akhir Mei, tiga truk bertenaga hidrogen bertolak dari Xiaoyi di Provinsi Shanxi yang kaya batu bara, menempuh perjalanan sejauh lebih dari 700 kilometer sebelum berhasil mengantarkan kargo batu bara mereka ke Pelabuhan Tianjin.
“Ini merupakan tonggak sejarah,” kata Zheng Peng, chairman Pengfei Group, produsen truk-truk besar bertenaga hidrogen ini. “Mereka membuka kembali rute transportasi darat ke Pelabuhan Tianjin, yang berhenti menerima batu bara yang diangkut via jalan darat tujuh tahun yang lalu karena kekhawatiran terkait lingkungan.”
Pengfei Group baru-baru ini mendapatkan pesanan 500 truk berat bertenaga hidrogen, masing-masing dengan harga 1,07 juta yuan atau sekitar 150.400 dolar AS. Mulai 2025 hingga 2028, perusahaan ini berencana untuk mengerahkan setidaknya 1.000 truk setiap tahunnya.
Sebelumnya, Xiaoyi telah memperkenalkan 200 truk berat bertenaga hidrogen ke perusahaan-perusahaan industri utamanya, dengan rata-rata jarak tempuh lebih dari 100.000 kilometer per truk.
Meskipun produksi, penyimpanan, dan pengangkutan hidrogen masih membutuhkan biaya tinggi, truk-truk berat bertenaga hidrogen menjadi lebih umum digunakan secara komersial karena rutenya yang tetap, yang membuat pembangunan stasiun pengisian bahan bakar menjadi lebih mudah dan lebih ekonomis.
Para pejabat setempat optimistis bahwa kemajuan teknologi dan rantai industri yang lebih baik akan mengurangi biaya produksi truk-truk berat bertenaga hidrogen, yang berpotensi mencapai level yang sama dengan truk-truk diesel dalam waktu dua hingga tiga tahun.
Dihuni oleh kurang dari 500.000 penduduk, Xiaoyi merupakan kota industri tradisional dengan kapasitas produksi batu bara sebanyak 31,3 juta ton pada 2022. Sekitar 70 persen Produk Domestik Bruto (PDB) kota itu berasal dari industri.
“Energi hidrogen, sebagai perwakilan dari kekuatan produktif berkualitas baru di sektor energi, memiliki momentum yang kuat dan prospek yang menjanjikan,” kata Wali Kota Xiaoyi Guo Qingzhi.
“Dengan ekonomi industri yang substansial di kota ini, potensi untuk memperluas pengaplikasian industri energi hidrogen sangat besar,” kata Wakil Wali Kota Xiaoyi Xue Zhiqiang.
Energi hidrogen menjadi sorotan dalam laporan kerja pemerintah China tahun ini untuk pertama kalinya sebagai industri baru yang penting, seiring negara itu berupaya untuk memenuhi target emisi karbonnya.
Menurut sebuah laporan dari Sinopec Group, perusahaan penyulingan minyak besar di China, konsumsi energi hidrogen di negara itu diproyeksikan mencapai hampir 86 juta ton per 2060, dengan skala industri sebesar 4,6 triliun yuan.
China menargetkan untuk memiliki 50.000 kendaraan sel bahan bakar hidrogen di jalan per 2025, menurut rencana pemerintah di sektor hidrogen. Jumlah itu diperkirakan akan melonjak menjadi satu juta per 2035, menurut Perhimpunan Insinyur Otomotif China.
Xiaoyi tidak sendiri dalam mempromosikan energi hidrogen. Stasiun produksi dan pengisian bahan bakar hidrogen ramah lingkungan terbesar di China telah didirikan di Changsha, Provinsi Hunan, dan kereta urban bertenaga hidrogen pertama di dunia, yang dikembangkan oleh CRRC Changchun Railway Vehicles Co., Ltd., telah menyelesaikan perjalanan perdananya dengan kecepatan 160 kilometer per jam di Provinsi Jilin.
“Sebagai provinsi yang kaya batu bara, Shanxi memiliki keunggulan biaya alami dalam produksi hidrogen,” ujar seorang pejabat dari departemen industri dan teknologi informasi provinsi itu.
Keinginan Xiaoyi untuk memanfaatkan tenaga hidrogen telah meluas ke moda transportasi sepeda dan bus. Pada akhir April, 500 sepeda sewaan bertenaga hidrogen diluncurkan. Sepeda tersebut dapat menempuh jarak 60 kilometer hanya dengan 60 gram hidrogen. Selain itu, lima bus hidrogen digunakan untuk transportasi antarkota, dengan perjalanan sejauh 30 kilometer hanya membutuhkan biaya sebesar 3 yuan.
“Energi hidrogen sangat penting dalam hidup saya,” kata warga Xiaoyi bernama Zhang Aisheng, yang juga bekerja sebagai sopir bus hidrogen. Setiap pagi, dia mengendarai sepeda bertenaga hidrogen ke tempat kerja, mengemudikan bus bertenaga hidrogen untuk mengangkut para komuter, kemudian mengendarai sepeda bertenaga hidrogen untuk pulang setelah menyelesaikan sifnya.
Kota ini sedang memajukan proyek-proyek dengan total nilai investasi sebesar 78 miliar yuan, termasuk produksi hidrogen, stasiun pengisian bahan bakar, dan produksi kendaraan sel bahan bakar hidrogen. Setelah selesai, proyek-proyek ini diperkirakan dapat menghasilkan nilai output tahunan sebesar 180 miliar yuan dan menciptakan 35.000 lapangan kerja.
“Kota Xiaoyi berkomitmen untuk mempercepat pengembangan industri energi hidrogen dengan memanfaatkan semua sumber daya dan keahlian yang tersedia untuk mencapai pertumbuhan berkualitas tinggi di sektor ini,” kata sang wali kota.
*1 yuan = 2.256 rupiah
**1 dolar AS = 16.374 rupiah
Laporan: Redaksi