AS lancarkan serangan rudal di Karibia, presiden Kolombia serukan persatuan regional
Presiden Gustavo Petro mendesak negara-negara Amerika Latin untuk bersatu menyusul serangan rudal Amerika Serikat terhadap kapal-kapal di Karibia.
Bogota, Kolombia (Xinhua/Indonesia Window) – Presiden Kolombia Gustavo Petro pada Selasa (7/10) mendesak negara-negara Amerika Latin untuk bersatu menyusul serangan rudal Amerika Serikat (AS) terhadap kapal-kapal di Karibia.
Petro menuduh Wakil Kepala Staf Gedung Putih Stephen Miller telah mengatur serangan rudal tersebut berdasarkan “klaim palsu” bahwa strategi antinarkotika Kolombia telah gagal.
“Mereka membatalkan sertifikasi kami untuk menyembunyikan keberhasilan Kolombia dalam penyitaan narkoba, untuk melegitimasi kejahatan dan pengeboman tanpa pandang bulu,” tutur Petro di platform media sosial X.
“Kami telah membuktikan sebaliknya,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa Kolombia akan menjadi negara penyita narkoba terbesar di dunia tahun ini, dengan penyitaan tahunannya diperkirakan mencapai 1.000 ton.
Petro mengatakan “agresi bersenjata” AS tampaknya menandakan niat untuk menjustifikasi invasi di Karibia di masa mendatang, dan menyebutnya sebagai respons yang tidak rasional terhadap masalah narkoba.
“Karibia adalah lautan kebebasan,” katanya. “Sudah waktunya untuk menyatukan seluruh Karibia. Lautan ini tidak bisa dihancurkan oleh kebohongan.”
Menurut otoritas AS, militer AS telah melancarkan empat serangan rudal sejak September di wilayah yang mereka sebut sebagai perairan internasional Laut Karibia, menewaskan 21 terduga “teroris narkotika”.
Laporan: Redaksi

.jpg)








