Reaktor nuklir Swedia yang rusak, Ringhals 4, tidak akan dioperasikan hingga 19 Maret, sementara tenaga nuklir menyumbang sekitar 30 persen dari total listrik yang diproduksi di negara Nordik itu.
Stockholm, Swedia (Xinhua) – Pengoperasian kembali reaktor nuklir rusak di Swedia yang sedianya akan dilakukan pada Februari sekali lagi mengalami penundaan, demikian dilaporkan pada Jumat (27/1).
Ringhals 4 awalnya akan diluncurkan kembali pada November lalu, menyusul perbaikan bejana tekan yang rusak pada Agustus. Selanjutnya, tanggal pengoperasian kembali diundur ke Januari, lalu ke 24 Februari. Namun kini, reaktor tersebut tidak akan dioperasikan hingga 19 Maret, lapor surat kabar Dagens Nyheter (DN).
Seorang juru bicara pembangkit listrik tenaga nuklir Ringhals mengatakan kepada DN bahwa mendapatkan alat-alat yang diperlukan untuk perbaikan membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan, tetapi penundaan lebih lanjut berkemungkinan sangat kecil terjadi lagi.
Penundaan ini dapat berarti bahwa harga listrik, yang beberapa kali mencatatkan rekor dalam setahun terakhir, tetap fluktuatif.
“Dalam praktiknya, ini berarti penurunan harga listrik, yang dicapai jika reaktor tersebut dioperasikan kembali, akan tertunda,” kata Erik Ek, manajer pengoperasian strategis di Svenska Kraftnat, kepada DN.
Tenaga nuklir menyumbang sekitar 30 persen dari total listrik yang diproduksi di Swedia, menurut Badan Keamanan Radiasi Swedia.
Menyusul penonaktifan empat reaktor antara 2017 hingga 2020, enam reaktor saat ini masih beroperasi di tiga lokasi.
Laporan: Redaksi