Banner

Afghanistan akhiri pencarian korban gempa

Sekitar 2.000 orang terluka dan 10.000 rumah hancur sebagian atau seluruhnya saat gempa mengguncang daerah pegunungan terpencil Afghanistan dekat perbatasan dengan Pakistan pada Rabu (22/6/2022). (WION/YouTube/tangkapan layar)

Jakarta (Indonesia Window) – Pihak berwenang di Afghanistan telah mengakhiri upaya pencarian korban selamat dari gempa bumi yang menewaskan 1.000 orang, kata seorang pejabat senior pada Jumat, menambahkan bahwa persediaan obat-obatan dan bantuan penting lainnya tidak memadai.

Sekitar 2.000 orang terluka dan 10.000 rumah hancur sebagian atau seluruhnya saat gempa mengguncang daerah pegunungan terpencil Afghanistan dekat perbatasan dengan Pakistan pada Rabu (22/6), kata Mohammad Nassim Haqqani, juru bicara kementerian bencana, kepada Reuters.

“Operasi pencarian telah selesai, 1.000 orang tewas dan yang luka-luka sekitar 2.000 orang, baik luka berat maupun luka ringan,” jelas Haqqani.

Dia tidak menjelaskan mengapa pencarian korban dihentikan setelah sekitar 48 jam. 

Gempa berkekuatan 6,1 melanda sekitar 160 kilometer tenggara Kabul, di wilayah pegunungan gersang yang dipenuhi pemukiman kecil yang sering menjadi pusat perang selama beberapa dekade di Afghanistan.

Banner
pencarian korban gempa afghanistan
Peta tektonik lempeng global yang menunjukkan hubungan antarlempeng bumi. Lingkaran merah adalah area tektonik aktif di mana Afghanistan berada. (nps.gov dengan modifikasi)

Komunikasi yang buruk dan kurangnya jalan yang layak telah menghambat upaya bantuan di negara yang telah bergulat dengan krisis kemanusiaan yang memburuk sejak Taliban mengambil alih pemerintahan pada Agustus silam.

Haqqani mengatakan Afghanistan tidak memiliki cukup pasokan penting untuk merawat korban yang terluka.

“Kementerian Kesehatan tidak memiliki obat yang cukup, kami membutuhkan bantuan medis dan kebutuhan lainnya karena ini adalah bencana besar,” katanya.

Operasi penyelamatan akan menjadi tantangan besar bagi Taliban yang mengambil alih kekuasaan ketika pasukan internasional di bawah kendali AS mundur setelah 20 tahun perang.

Sejak itu, negara di kawasan Asia Tengah yang berbatasan dengan Iran di barat dan Pakistan di timur itu sebagian besar terisolasi, terputus dari banyak bantuan internasional langsung karena sanksi.

Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Uni Emirat Arab semuanya mengatakan pada Kamis (23/6) bahwa mereka berencana untuk mengirim bantuan. Pasokan dari tetangga Pakistan telah melintasi perbatasan.

Banner

India, yang memiliki hubungan tegang dengan Taliban, mengatakan telah mengirim 27 ton pasokan dalam dua penerbangan untuk diserahkan ke badan-badan bantuan internasional.

Secara seismik, sebagian besar Asia Selatan aktif karena berada pada batas Lempeng India yang mendorong Lempeng Eurasia ke arah utara.

Pada tahun 2015, gempa bumi melanda timur laut Afghanistan yang terpencil, menewaskan beberapa ratus orang di Afghanistan dan Pakistan utara di dekatnya.

Sumber: Reuters

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan