Militer Suriah terus gempur eks pasukan rezim Assad dan pengedar narkoba

Pasukan Kementerian Pertahanan sementara Suriah melanjutkan operasi melawan sisa-sisa pemerintahan Bashar al-Assad yang digulingkan dan pengedar narkoba di sepanjang perbatasan Suriah-Lebanon.
Damaskus, Suriah (Xinhua/Indonesia Window) – Kementerian Pertahanan sementara Suriah pada Kamis (6/2) mengumumkan bahwa pasukannya melanjutkan operasi melawan sisa-sisa pemerintahan Bashar al-Assad yang digulingkan dan pengedar narkoba di sepanjang perbatasan Suriah-Lebanon.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang merupakan pemantau perang, pihak militer juga telah mengerahkan persenjataan berat dan drone untuk menyingkirkan para pejuang yang berkaitan dengan kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, dan kartel narkoba.
Pihak militer menargetkan lokasi-lokasi militan di Desa Hawik, Provinsi Homs, Suriah tengah, menggunakan artileri. Serangan ini dilaporkan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan penangkapan para pejuang di kedua belah pihak.
Observatorium tersebut menambahkan bahwa serangan itu meluas ke beberapa desa perbatasan dan daerah-daerah terpencil, yang menyebabkan sedikitnya satu orang tewas.
Dalam pernyataan terbaru, kantor media di Provinsi Homs mengonfirmasi bahwa pasukan keamanan melancarkan operasi berskala besar untuk menutup rute-rute penyelundupan senjata ilegal dan barang selundupan guna mengekang kegiatan ilegal yang mengancam stabilitas Suriah dan Lebanon.
Menurut kantor berita tersebut, otoritas Suriah sejauh ini telah menangkap beberapa orang yang dicurigai melakukan penyelundupan serta menyita sejumlah senjata dan barang selundupan.
Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) sementara Lebanon Najib Mikati tiba di Damaskus pada 11 Januari lalu untuk menggelar pembicaraan dengan pemimpin de facto Suriah, Ahmed al-Sharaa. Ini merupakan pertama kalinya seorang perdana menteri Lebanon yang sedang menjabat melakukan kunjungan ke Suriah dalam lebih dari satu dekade terakhir. Demikian dilansir surat kabar Al-Watan Online Suriah.
Hubungan antara kedua negara bertetangga ini menjadi genting dalam beberapa pekan terakhir. Belum lama ini, Suriah menerapkan pembatasan pergerakan lintas perbatasan menyusul beberapa insiden keamanan di perbatasan bersama. Sebelumnya, warga Lebanon dapat memasuki Suriah tanpa visa dengan hanya menggunakan dokumen identifikasi.
Laporan: Redaksi