Jakarta (Indonesia Window) – Jumlah kasus COVID-19 China dilaporkan terus menurun, hingga kini berada di posisi keenam setelah Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Jerman, dan Perancis.
Namun, bukan berarti China telah sepenuhnya “bersih” dari virus corona karena tampaknya gelombang kedua infeksi virus tersebut mulai terlihat di negeri tirai bambu tersebut.
China melaporkan 30 kasus virus corona baru pada Sabtu (4/4), naik dari 19 sehari sebelumnya yang melibatkan pelancong dari luar negeri serta transmisi lokal yang meningkat, sebut India Today yang dikutip di Jakarta, Ahad.
Kedua hal tersebut merupakan kesulitan dalam memberantas wabah.
Komisi Kesehatan Nasional mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Ahad bahwa 25 dari kasus terbaru melibatkan orang-orang yang masuk dari luar negeri, dibandingkan dengan 18 kasus seperti itu sehari sebelumnya.
Lima infeksi baru yang ditularkan secara lokal juga dilaporkan pada Sabtu, semuanya di provinsi pesisir selatan Guangdong, naik dari sehari sebelumnya.
Sejauh ini China mencatat 81.669 kasus, sementara korban tewas meningkat menjadi 3.329.
Meskipun infeksi harian telah turun secara dramatis dari puncak epidemi pada bulan Februari, ketika ratusan kasus baru dilaporkan setiap hari, Beijing tetap tidak dapat sepenuhnya menghentikan infeksi baru meskipun memaksakan beberapa langkah signifikan dalam mengekang penyebaran virus.
Kasus impor, dan pasien tanpa gejala yang memiliki virus dan dapat menularkannya kepada orang lain tetapi tidak menunjukkan gejala, telah menjadi perhatian utama China dalam beberapa pekan terakhir.
Negara ini telah menutup perbatasannya untuk hampir semua orang asing karena virusnya menyebar secara global, meskipun sebagian besar kasus impor melibatkan warga negara China yang kembali dari luar negeri.
Pemerintah pusat juga telah mendorong otoritas lokal untuk mengidentifikasi dan mengisolasi pasien tanpa gejala.
Komisi kesehatan mengatakan 47 kasus asimptomatik baru dilaporkan di China pada Sabtu, dibandingkan dengan 64 kasus sehari sebelumnya.
Laporan: Redaksi