Banner

Rusia resmi tangguhkan partisipasi dalam perjanjian New START

Gambar dari video yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Rusia ini menunjukkan rudal balistik antarbenua Sarmat lepas landas dalam uji peluncuran dari landasan peluncuran Plesetsk di Rusia barat laut pada 30 Maret 2018.

New START (New Strategic Arms Reduction Treaty/ New START) atau Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru kini tanpa Rusia yang secara resmi menangguhkan partisipasinya di bawah UU yang telah ditandatangani oleh Presiden Vladimir Putin.

 

Moskow, Rusia (Xinhua) – Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (28/2) menandatangani undang-undang (UU) yang secara resmi menangguhkan partisipasi Rusia dalam Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru (New Strategic Arms Reduction Treaty/ New START) dengan Amerika Serikat (AS).

UU tersebut segera berlaku dan keputusan untuk melanjutkan partisipasi Rusia dalam perjanjian tersebut berada di tangan kepala negara, menurut UU yang telah diterbitkan itu.

Dalam pidato tahunannya di hadapan Majelis Federal pada 21 Februari lalu, Putin mengatakan bahwa alih-alih menarik diri, Rusia memutuskan menangguhkan partisipasinya dalam perjanjian New START. Dia juga mengungkapkan potensi serangan gabungan NATO mengingat Inggris dan Prancis juga memiliki persenjataan nuklir yang menjadi ancaman bagi Rusia.

Sehari kemudian, rancangan UU tentang penangguhan Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru tersebut diadopsi dengan suara bulat oleh parlemen Rusia dan kemudian diserahkan kepada Putin untuk persetujuan finalnya.

Banner

New START, perjanjian kontrol senjata nuklir terakhir yang masih berlaku antara kedua negara adidaya nuklir itu, dapat diperpanjang maksimal lima tahun dengan persetujuan kedua negara. Rusia dan AS secara resmi memperpanjang perjanjian tersebut selama lima tahun pada 3 Februari 2021.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan