Pertama dalam 2 bulan lebih, Israel perintahkan warga sipil Gaza mengungsi pascapengeboman mematikan

Pascaserangan udara terbaru di Gaza, otoritas Israel mengeluarkan perintah evakuasi pertama bagi warga sipil dalam lebih dari dua bulan sejak 15 Januari.
PBB (Xinhua/Indonesia Window) – Pascaserangan udara terbaru di Gaza, otoritas Israel mengeluarkan perintah evakuasi pertama bagi warga sipil dalam lebih dari dua bulan, kata sejumlah badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (18/3).
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA) mengatakan militer Israel memerintahkan warga di sejumlah area di Beit Hanoun dan Khan Younis untuk mengungsi, menandai perintah evakuasi pertama yang dikeluarkan sejak 15 Januari. Akibat serangan terbaru ini, banyak warga mengungsi dan mencari tempat lain yang lebih aman.
OCHA mengatakan luas area yang tercakup dalam perintah evakuasi tersebut mencapai sekitar 23 kilometer persegi, atau lebih dari 6 persen dari luas Jalur Gaza, dan mencakup lebih dari puluhan lokasi yang menampung pengungsi. Area tersebut juga memiliki tiga klinik dan satu rumah sakit lapangan, dengan fasilitas medis tambahan di sekitarnya.
OCHA menyatakan bahwa tidak ada jaminan keselamatan, perlindungan, dan kesejahteraan yang diberikan bagi mereka yang diperintahkan untuk pergi, terlebih lagi bagi mereka yang tetap tinggal.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan bahwa evakuasi medis yang direncanakan untuk Selasa (18/3) telah ditolak, dan menyerukan agar proses evakuasi tersebut dilanjutkan.
“PBB dan para mitra kami yang bekerja di bidang pendidikan melaporkan bahwa kegiatan di lebih dari 300 fasilitas di seluruh Jalur Gaza telah dihentikan, yang mengakibatkan ribuan anak kehilangan hak mereka untuk mendapatkan pendidikan,” kata Farhan Haq, deputi juru bicara untuk Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Sebelumnya, Muhannad Hadi, koordinator kemanusiaan untuk Wilayah Palestina yang Diduduki, mengatakan bahwa pembantaian tersebut tidak dapat diterima, seraya menambahkan bahwa gencatan senjata harus segera diberlakukan kembali.
“Orang-orang di Gaza telah mengalami penderitaan yang tak terbayangkan dan mengakhiri permusuhan, memberikan bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan, membebaskan para sandera, dan memulihkan layanan dasar serta mata pencarian masyarakat adalah satu-satunya jalan yang harus ditempuh ke depannya,” kata Hadi.
Dia menambahkan bahwa penggunaan kekuatan militer yang lebih besar oleh Israel hanya akan menambah penderitaan penduduk Palestina yang kondisinya sudah sangat buruk.
Laporan: Redaksi