Banner

Menteri haji Saudi: Mahrom tak lagi diperlukan untuk temani jamaah wanita

Menteri Haji dan Umroh Arab Saudi Dr. Tawfiq Al-Rabiah. (Saudi Press Agency)

Mahrom bagi jamaah wanita yang hendak menunaikan ibadah umroh atau haji tak lagi diperlukan, menurut keputusan Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi yang dikeluarkan baru-baru ini.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Menteri Haji dan Umroh Arab Saudi Dr. Tawfiq Al-Rabiah telah mengumumkan bahwa mahrom (saudara sedarah) tidak lagi diperlukan untuk menemani seorang jamaah wanita dari belahan dunia mana pun, yang hendak melakukan perjalanan ke Tanah Suci untuk menunaikan haji atau umroh.

Pengumuman dari Menteri Al-Rabiah tersebut, yang disampaikan selama konferensi pers di Kedutaan Besar Saudi di Kairo, Mesir, pada hari Senin (10/10) tersebut, mengakhiri kontroversi yang berlarut-larut tentang apakah seorang mahrom diperlukan untuk menemani seorang jamaah wanita atau tidak.

Selain hal tersebut, menteri haji Saudi mengatakan bahwa biaya untuk perluasan kompleks Masjidil Haram di Makkah telah melebihi 200 miliar riyal Saudi (sekira 814,9 triliun rupiah) dan ekspansi terbesar dalam sejarah masjid suci itu terus berlanjut.

Al-Rabiah mengatakan tidak ada kuota atau pagu jumlah visa umroh yang akan dikeluarkan bagi Umat Islam dari seluruh dunia. “Setiap Muslim yang datang ke Kerajaan dengan jenis visa apa pun dapat melakukan umroh,” katanya.

Banner

Al-Rabiah menegaskan keinginan Arab Saudi untuk mengurangi biaya haji dan umroh, dengan mengatakan bahwa masalah tersebut terkait dengan sejumlah faktor. Dia juga menekankan sejumlah upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kerajaan selama periode terakhir mengenai pengenalan dan penggunaan teknologi modern dan digitalisasi layanan yang diberikan oleh kementerian kepada mereka yang ingin mengunjungi Dua Masjid Suci (Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah), termasuk ketika para jamaah sedang menjalankan ibadah umroh atau haji.

“Ini termasuk menggunakan robot untuk memberikan beberapa layanan kepada para jamaah, serta mengembangkan platform Nusk, yang menyediakan banyak fasilitas bagi para peziarah dan pengunjung Masjidil Haram. Pemesanan izin umroh juga bisa dilakukan melalui platform dalam waktu singkat, dan setelah itu visa bisa diperoleh dalam waktu 24 jam,” terangnya.

Sumber: Saudi Gazette

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan