Banner

Jumlah rumah kosong di Jepang capai 9 juta unit, catat rekor baru

Anak-anak menunggu dimulainya Kontes Bayi Menangis Naki Sumo di Tokyo, Jepang, pada 28 April 2024. Naki Sumo merupakan upacara tradisional yang dilakukan untuk mendoakan pertumbuhan yang sehat. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)

Jumlah rumah kosong di Jepang meningkat, dan ini dapat dikaitkan dengan peningkatan kasus di mana properti ditinggalkan karena penghuninya yang merupakan warga lanjut usia (lansia) lajang meninggal atau pindah ke panti wreda.

 

Tokyo, Jepang (Xinhua) – Jumlah rumah kosong di Jepang meningkat hingga mencapai rekor baru, yakni 9 juta unit, per Oktober 2023, naik 510.000 unit dari survei sebelumnya yang dilakukan pada 2018, menurut data pemerintah terbaru.

Banner

Jumlah tersebut juga mencapai 13,8 persen dari total jumlah rumah di negara tersebut, mencatat rekor tertinggi lainnya, yang berarti terdapat satu dari sekitar tujuh rumah yang tidak berpenghuni, menurut survei Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang yang diterbitkan pada Selasa (30/4).

Meningkatnya jumlah tersebut dapat dikaitkan dengan peningkatan kasus di mana properti ditinggalkan karena penghuninya yang merupakan warga lanjut usia (lansia) lajang meninggal atau pindah ke panti wreda, menurut pihak kementerian.

Dari 9 juta unit rumah tak berpenghuni, sebagian besar, yang mencapai 4,43 juta unit, tersedia untuk disewakan, sedangkan 330.000 unit dijual dan 380.000 unit merupakan hunian kedua yang tidak ditinggali, seperti rumah untuk berlibur (vacation home). Sementara itu, status untuk 3,85 juta unit sisanya masih tidak diketahui, naik 370.000 unit dari survei sebelumnya.

Banner
Jumlah rumah kosong
Orang-orang mengamati bunga sakura di tepi Sungai Kanda di Tokyo, Jepang, pada 10 April 2024. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)

Survei Perumahan dan Tanah di Jepang dilakukan setiap lima tahun sekali sejak tahun 1948.

Jumlah rumah kosong mencapai 1,72 juta unit pada 1973, ketika data pembanding sudah tersedia, sekitar 5,5 persen dari total rumah di negara tersebut. Angka itu naik menjadi 4,48 juta pada 1993, dan meningkat dua kali lipat dalam 30 tahun terakhir, menurut data dari pihak kementerian.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan