Banner

Ikan paus lindungi Bumi dari perubahan iklim

Ilustrasi. Karena mereka menghirup udara, paus perlu muncul di permukaan secara teratur, dengan tetap makan di dalam air. (Todd Cravens on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang lingkungan, Greenpeace, telah mengeluarkan petisi guna melindungi ikan paus sekaligus menjaga laut karena ternyata organisme ini begitu penting dalam menjaga Bumi di tengah perubahan iklim global.

Berikut ini beberapa fakta tentang paus yang menjadikan mereka salah satu hewan laut yang harus dilindungi demi menjaga laut di seluruh dunia, seperti yang disampaikan oleh Greenpeace dalam situs jejaringnya yang dikutip di Jakarta, Selasa.

Paus hidup hingga ratusan tahun

Spesies seperti paus biru bisa hidup hingga lebih dari 100 tahun, dan para ilmuwan percaya bahwa paus bowhead Arktik (wilayah di Kutub Utara) dapat hidup lebih lama, setidaknya 250 tahun.

Paus adalah penyimpan karbon hidup karena mereka mengambil karbon dan menyimpannya di dalam tubuh saat sedang makan, serta tidak melepaskannya selama mereka hidup.

Paus makan dan bernafas

Karena mereka menghirup udara, paus perlu muncul di permukaan secara teratur, dengan tetap makan di dalam air.

Paus yang berbeda makan hal yang berbeda. Beberapa jenis paus menyaring plankton dan krill (udang kecil yang hidup di samudra) dalam jumlah besar dari permukaan air, sedangkan spesies lainnya menyelam ribuan meter untuk berburu cumi-cumi.

Aktivitas paus tersebut mencampur nutrisi secara vertikal di lautan dan menghubungkan permukaan air yang diterangi matahari dengan kedalaman yang sunyi dan gelap.

Kotoran paus

Sederhananya, kotoran adalah pupuk yang bagus.

Dengan mencampurkan dan mendistribusikan kembali nutrisi dalam air, paus membuat laut lebih subur untuk tanaman mikroskopis kecil yang disebut fitoplankton.

Tumbuhan kecil tersebut menangkap karbon dari atmosfer melalui fotosintesis, dan menyimpannya di sel mereka sendiri. Proses ini menghasilkan lebih dari setengah oksigen di bumi.

Fitoplankton juga menjadi pondasi paling dasar dari rantai makanan di laut, termasuk menjadi makanan ikan paus.

Paus banyak bergerak di sekitar lautan

Paus melakukan perjalanan antara tempat makan dan tempatnya berkembang biak yang jaraknya mencapai ribuan mil dalam migrasi besar-besaran, yang berarti mamalia laut tersebut menghubungkan bagian-bagian dunia yang jauh.

Seekor paus yang lahir di laut tropis yang hangat dapat mencari makan di perairan beku Samudra bagian selatan. Aktivitas ini menyebarkan nutrisi dalam jarak yang sangat jauh saat paus bergerak di antara permukaan dan di kedalaman, dan ketika menyebarkan kotoran mereka di lautan.

Paus mati

Setelah hidup menyenangkan dalam usia panjang dan sehat, paus pun mati.

Mengingat mereka menempuh jarak yang sangat jauh, jasad paus bisa berakhir jauh dari tempat ia dilahirkan atau tempat mencari makan.

Ketika jasad paus tenggelam ke dasar laut, yang disebut whale falls (paus jatuh), sisa-sisa kehidupannya menjadi bagian dari ekosistem, dan mendukung semua jenis makhluk laut dalam yang aneh dan menakjubkan, mulai dari cacing hingga hiu.

Paus juga membawa sejumlah besar karbon yang tersimpan dalam jasad mereka ke dasar laut.

Pahlawan

Dengan demikian, paus adalah pahlawan iklim.

Mereka menangkap dan menyimpan karbon, mencampur nutrisi, menjaga kesehatan laut, dan mampu menghadapi krisis iklim.

Meskipun sebagian besar perburuan komersial telah berakhir, hidup paus masih dalam ancaman yang berasal dari sampah plastik dan bahan kimia di laut, habitat yang berubah dengan cepat, jebakan penangkapan ikan, dan gangguan dari industri pengapalan dan militer.

Sumber: Greenpeace

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan