China punya jaringan serat optik dan pita lebar seluler terbesar di dunia

Sejumlah orang mengunjungi stan pameran China Telecom dalam ajang Konvensi 5G Dunia 2022 di Harbin, ibu kota Provinsi Heilongjiang, China timur laut, pada 10 Agustus 2022. (Xinhua/Zhang Tao)

Jumlah pengguna jaringan serat optik internet di China mencapai 1,032 miliar pada 2021, naik 83 persen dari 2012, sementara jumlah aplikasi seluler mencapai 2,32 juta.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Industri informasi dan komunikasi China mempertahankan ekspansi yang kuat dalam satu dekade terakhir, dengan pendapatan telekomunikasi meningkat menjadi 1,47 triliun yuan (3.207 triliun rupiah) pada 2021 dari 1,08 triliun yuan (2.356 triliun rupiah) yang tercatat pada 2012, demikian disampaikan seorang pejabat pada Jumat (19/8).

Jumlah pengguna internet mencapai 1,032 miliar pada 2021, naik 83 persen dari 2012, sementara jumlah aplikasi seluler mencapai 2,32 juta, kata Xie Cun, seorang pejabat di Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China, seraya menambahkan bahwa negara itu membangun jaringan serat optik dan pita lebar seluler terbesar di dunia.

Dari 2012 hingga 2021, infrastruktur telekomunikasi China mencatatkan perkembangan yang pesat, dan “kesenjangan digital” antara daerah perkotaan dan pedesaan berkurang signifikan, kata pejabat itu.

Pada langkah selanjutnya, China akan terus mengonsolidasikan fondasi untuk pengembangan industri informasi dan komunikasi, menumbuhkan pendorong pertumbuhan baru, dan memungkinkan transformasi digital industri tradisional, kata Xie.

jaringan serat optik china
Sejumlah orang mengunjungi stan pameran China Mobile dalam ajang Konvensi 5G Dunia 2022 di Harbin, ibu kota Provinsi Heilongjiang, China timur laut, pada 10 Agustus 2022. (Xinhua/Zhang Tao)

Pengguna ponsel

Sementara itu, jumlah pengguna ponsel 5G di China telah mencapai angka 475 juta per akhir Juli 2022, kata Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China pada Jumat (19/8).

Angka tersebut mencatatkan kenaikan bersih 120 juta pengguna dibandingkan dengan akhir tahun 2021, kata seorang pejabat kementerian tersebut dalam konferensi pers.

Hingga akhir Juli 2022, negara tersebut telah membangun sekitar 1,97 juta stasiun pemancar atau base transceiver station (BTS) 5G, dengan semua kota setingkat prefektur, wilayah, dan 96 persen kota dilengkapi dengan jangkauan jaringan 5G, menurut kementerian itu.

Pembangunan infrastruktur informasi baru termasuk jaringan 5G dan jaringan optik gigabit akan terus didorong, dan integrasi mendalam jaringan “gigabita ganda” dengan berbagai bidang akan dipercepat, kata kementerian tersebut.

Sejumlah upaya juga akan dilakukan untuk secara bertahap memperluas jangkauan jaringan berkualitas tinggi ke daerah-daerah pedesaan, dan secara aktif memperluas penerapan bentuk bisnis baru di daerah pedesaan, imbuh kementerian itu.  

*1 yuan = 2.177 rupiah

Sumber: Xinhua

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan