Netanyahu bersumpah akan balas serang Houthi dan Iran pascaserangan rudal di Bandara Israel

Houthi mengintensifkan peluncuran rudal dan drone ke arah Israel dalam beberapa pekan terakhir, di tengah berlanjutnya kembali serangan udara AS terhadap posisi-posisi kelompok itu di Yaman.
Yerusalem, Wilayah Palestina yang diduduki (Xinhua/Indonesia Window) – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Ahad (4/5) bersumpah akan membalas pasukan Houthi di Yaman dan sekutunya, Iran, setelah sebuah rudal yang diluncurkan oleh kelompok tersebut menghantam bandara internasional Israel.
Di platform media sosial X, akun resmi Kantor PM Israel itu menyatakan bahwa “serangan Houthi berasal dari Iran.” Akun itu menambahkan bahwa Israel “akan merespons serangan Houthi terhadap bandara utama kami dan, pada waktu dan tempat yang kami pilih, kepada dalang teror mereka, Iran.”
Sebelumnya pada Ahad yang sama, Netanyahu mengeluarkan peringatan lain kepada Houthi, yang mengancam akan meluncurkan serangan terhadap kelompok tersebut. “Kami telah menyerang di masa lalu, kami akan menyerang di masa depan,” katanya dalam sebuah pernyataan video.
Houthi mengeklaim bertanggung jawab atas serangan rudal yang menghantam jalan masuk menuju terminal utama Bandar Udara Ben Gurion, di pinggiran Tel Aviv. Sistem pertahanan udara Israel dan Amerika Serikat (AS) berusaha mencegat rudal tersebut, namun gagal.
Serangan itu mengakibatkan empat korban luka ringan dan menyebabkan kerusakan. Beberapa maskapai penerbangan internasional membatalkan penerbangan dari dan ke Israel pascaserangan rudal tersebut, termasuk Air Europa, Swiss International Air Lines, Lufthansa, ITA Airways, dan Brussels Airlines.
Houthi mengintensifkan peluncuran rudal dan drone ke arah Israel dalam beberapa pekan terakhir, di tengah berlanjutnya kembali serangan udara AS terhadap posisi-posisi kelompok itu di Yaman.
Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar Yaman bagian utara, telah melancarkan serangan ke Israel sejak November 2023 dalam apa yang mereka gambarkan sebagai aksi solidaritas terhadap warga Palestina di tengah perang di Gaza. Kelompok ini menyatakan pihaknya akan menghentikan serangan jika Israel mengakhiri aksi militer dan blokade bantuan kemanusiaan di Gaza.
Laporan: Redaksi