Banner

Trump sebut tidak akan izinkan aneksasi Israel atas Tepi Barat

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan pidato dalam Debat Umum sesi ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) di Markas Besar PBB di New York pada 23 September 2025. (Xinhua/Li Rui)

Gencatan senjata untuk mengakhiri perang antara Israel dan Hamas di Gaza yang telah berlangsung hampir dua tahun masih jauh dari kenyataan, meski Trump telah memberikan jaminan.

 

Washington, Amerika Serikat (Xinhua/Indonesia Window) – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Kamis (25/9) mengatakan bahwa dia tidak akan mengizinkan Israel menganeksasi Tepi Barat, sebuah “garis merah” (red line) yang ditetapkan oleh para pemimpin Arab di tengah upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

“Saya tidak akan mengizinkan Israel untuk menganeksasi Tepi Barat. Saya tidak akan mengizinkannya. Itu tidak akan terjadi,” kata Trump kepada awak media di Gedung Putih. “Sudah cukup. Sekarang saatnya untuk berhenti,” tambah sang presiden AS, seraya mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Trump berjanji kepada para pemimpin Arab dan Islam bahwa dirinya tidak akan mengizinkan aneksasi tersebut dalam pertemuan tertutup di sela-sela sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) pada Selasa (23/9), janji utama dalam rencana 21 poin yang diajukan oleh pemerintahan Trump untuk mengakhiri konflik Israel-Hamas dan mendirikan pemerintahan non-Hamas untuk mengelola Gaza, lapor Politico.

Rencana terbaru ini muncul seiring meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel di tengah memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza. Para pemimpin dan pejabat senior dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, Mesir, Yordania, Turkiye, Indonesia, dan Pakistan menghadiri pertemuan tersebut.

Banner

UEA sebelumnya telah memperingatkan bahwa setiap langkah Israel untuk menganeksasi akan menjadi “garis merah.” Namun, laporan itu, mengutip sumber yang familier dengan pembicaraan tersebut, mengatakan bahwa gencatan senjata untuk mengakhiri perang antara Israel dan Hamas di Gaza yang telah berlangsung hampir dua tahun masih jauh dari kenyataan, meski Trump telah memberikan jaminan.

Saat bertemu dengan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan yang sedang berkunjung di Gedung Putih pada Kamis pagi waktu setempat, Trump mengatakan kepada awak media bahwa “ada banyak hal yang diputuskan dalam pertemuan itu.”

“Kami hampir mencapai semacam kesepakatan,” katanya, “kami ingin memulangkan para sandera … Kami ingin mereka semua pulang secara bersamaan.”

Para pemimpin Arab meminta agar sejumlah syarat dipenuhi, yaitu Israel tidak akan menganeksasi wilayah-wilayah di Tepi Barat atau Gaza, tidak akan menduduki bagian-bagian dari wilayah Gaza, tidak akan membangun permukiman di Gaza, dan Israel akan berhenti merusak status quo di Masjid Al-Aqsa, dan bantuan kemanusiaan ke Gaza akan segera ditingkatkan, papar laporan tersebut.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan