Banner

Sejumlah pejabat serukan penguatan kerja sama China-Afrika di bawah platform FOCAC

Orang-orang melakukan check-in di terminal penumpang domestik yang baru dibangun di Bandar Udara Internasional Bole di Addis Ababa, Ethiopia, pada 18 Mei 2024. (Xinhua/Michael Tewelde)

Forum Kerja Sama China-Afrika telah berfungsi sebagai katalisator yang kuat dalam kerja sama China-Afrika yang mencapai hasil yang bermanfaat, menjadikan China sebagai mitra dagang terbesar di Afrika selama 15 tahun berturut-turut.

 

Addis Ababa, Ethiopia (Xinhua) – Sejumlah pejabat China dan Ethiopia pada Selasa (21/5) menyerukan untuk meningkatkan kerja sama berbagai bidang antara China dan Afrika di bawah kerangka kerja sama Forum Kerja Sama China-Afrika (Forum on China-Africa Cooperation/FOCAC).

Banner

Seruan tersebut disampaikan dalam sebuah konferensi tingkat tinggi (KTT) bertajuk ‘Meninjau Kembali Peran Ethiopia dalam FOCAC dan Jalan ke Depan’ di Addis Ababa, ibu kota Ethiopia.

Berbicara pada acara tersebut, Kepala Kantor Kementerian Luar Negeri Ethiopia Eshete Tilahun mengatakan bahwa FOCAC terbukti menjadi platform yang efektif dan kuat untuk mempromosikan kerja sama Afrika- China dengan mendukung pembangunan infrastruktur yang krusial, meningkatkan konektivitas, meningkatkan kegiatan perdagangan, menarik investasi asing langsung, dan mengembangkan kewirausahaan di seluruh Afrika.

“Sejak didirikan pada 2000, FOCAC berperan penting dalam membina kerja sama. Ini merupakan bukti dari aspirasi bersama, saling menghormati, dan semangat kolaboratif antara China dan Afrika,” kata Tilahun.

Banner
Forum Kerja Sama China-Afrika
Para musisi tampil dalam acara ‘China-Africa Friendly Exchange — Beijing Pinggu Night’ di Distrik Pinggu, Beijing, ibu kota China, pada 17 April 2024.

Dia mengatakan bahwa melalui FOCAC, Afrika dan China memulai sebuah perjalanan yang ditandai oleh dialog, pertukaran pandangan, dan berbagai upaya bersama yang bertujuan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan melalui perluasan infrastruktur dan konektivitas antar masyarakat.

Yang Yihang, konselor menteri di Kedutaan Besar China di Ethiopia, mengatakan dengan kerangka kerja FOCAC yang berfungsi sebagai katalisator yang kuat, kerja sama China-Afrika telah mencapai hasil yang bermanfaat, menjadikan China sebagai mitra dagang terbesar di Afrika selama 15 tahun berturut-turut.

Dia menyatakan bahwa hingga akhir 2023, lebih dari 500 perusahaan China berinvestasi di 2.000 lebih proyek di Ethiopia, dengan investasi kumulatif senilai sekitar 5 miliar dolar AS, menciptakan 580.000 lapangan kerja.

Banner

Menyoroti perlunya negara-negara Afrika untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif, Yang mengatakan bahwa China akan lebih lanjut mendorong perusahaan-perusahaan China untuk memanfaatkan peluang investasi di Ethiopia dan Afrika secara umum, dan secara aktif menjajaki kerja sama investasi di bidang infrastruktur, ekonomi digital, energi terbarukan, dan pertanian, serta bidang-bidang lainnya.

Anteneh Getachew, Direktur Jenderal Urusan Asia dan Pasifik di Institut Urusan Luar Negeri Ethiopia, mengatakan bahwa konferensi ini bertujuan untuk menilai pendekatan “tanpa pamrih” Ethiopia dalam mempromosikan kerja sama berbagai bidang antara Afrika dan China melalui platform FOCAC.

Dia mengatakan bahwa konferensi ini, yang diselenggarakan oleh Institut Urusan Luar Negeri Ethiopia dan Kedutaan Besar China di Ethiopia, akan mengeksplorasi area kerja sama di masa depan dan meningkatkan peran Ethiopia dalam platform FOCAC.

Banner

*1 dolar AS = 16.024 rupiah

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner
Banner

Iklan