Banner

China sebut deeskalasi ketegangan antara Palestina-Israel jadi prioritas utama

Warga Palestina berpartisipasi dalam sebuah aksi demonstrasi menyusul pembunuhan sembilan warga Palestina oleh pasukan Israel di dekat perbatasan Gaza-Israel, sebelah timur Gaza City, pada 26 Januari 2023. Pasukan Israel pada Kamis (26/1) membunuh sedikitnya sembilan warga Palestina, termasuk seorang wanita lanjut usia (lansia), dalam penggerebekan di Tepi Barat yang diduduki, seperti dikatakan sumber Palestina, di tengah eskalasi kekerasan di wilayah itu. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

“Konflik Palestina-Israel secara mendasar berulang kali terjadi karena solusi dua negara belum tercapai dan aspirasi sah rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka telah lama ditolak.”

 

Beijing, China (Xinhua) – Terkait meningkatnya ketegangan baru-baru ini antara Palestina dan Israel, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada Minggu (29/1) bahwa prioritas utama adalah melakukan segala kemungkinan untuk meredakan situasi dan meminta semua pihak, khususnya Israel, untuk menunjukkan ketenangan dan pengendalian diri guna mencegah situasi menjadi lepas kendali.

Banner

Pernyataan itu disampaikan sang juru bicara sebagai tanggapan atas pertanyaan media. Menurut laporan media, ketegangan baru-baru ini meningkat antara Palestina dan Israel dengan kekerasan dan konflik yang meningkat. Pada 26 Januari, pasukan Israel terlibat bentrok dengan warga Palestina saat melakukan penyerbuan di Kota Jenin, Tepi Barat, yang mengakibatkan lebih dari 10 warga Palestina tewas. Pada 27 Januari, serangan teroris di sebuah situs keagamaan di Yerusalem Timur menyebabkan jatuhnya korban sipil.

“Kami sangat sedih dengan korban sipil yang disebabkan oleh konflik Palestina-Israel,” kata juru bicara itu, mencatat bahwa China mengamati dengan saksama peningkatan ketegangan baru-baru ini.

“Kami mengutuk semua serangan teroris yang menargetkan warga sipil dan menentang penggunaan kekuatan yang berlebihan,” imbuh juru bicara itu.

Banner

Konflik Palestina-Israel secara mendasar berulang kali terjadi karena solusi dua negara belum tercapai dan aspirasi sah rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka telah lama ditolak, kata juru bicara tersebut.

“Masyarakat internasional perlu bertindak dengan rasa urgensi yang lebih kuat dan menciptakan kondisi untuk dimulainya kembali pembicaraan antara Palestina dan Israel,” kata juru bicara itu, menambahkan bahwa China akan terus bekerja keras demi penyelesaian masalah Palestina yang komprehensif, adil dan bertahan lama.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan