Banner

Dubes China sebut kunjungan Xi Jinping tonggak penting dalam hubungan China-Thailand

Foto dari udara yang diabadikan pada 12 November 2022 ini menunjukkan Taman Benjakitti di Bangkok, Thailand. (Xinhua/Wang Teng)

Hubungan China dan Thailand menghadapi peluang pembangunan yang belum pernah ada sebelumnya dengan potensi sangat besar dan prospek luas.

 

Bangkok, Thailand (Xinhua) – Kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Thailand, yang merupakan kunjungan pertamanya sebagai kepala negara ke negara Asia Tenggara tersebut, menjadi tonggak penting dalam memandu dan memajukan hubungan bilateral, demikian disampaikan Duta Besar (Dubes) China untuk Thailand Han Zhiqiang.

Dari Kamis (17/11) hingga Sabtu (19/11), Xi akan menghadiri Pertemuan Pemimpin Ekonomi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC) ke-29 di ibu kota Thailand dan mengunjungi negara tersebut atas undangan Perdana Menteri (PM) Kerajaan Thailand Prayut Chan-o-cha.

Dengan kondisi historis baru ini, hubungan China dan Thailand menghadapi peluang pembangunan yang belum pernah ada sebelumnya dengan potensi sangat besar dan prospek luas, sebut Han dalam sebuah wawancara bersama baru-baru ini dengan media China dan Thailand.

Dia yakin bahwa Xi akan bekerja dengan para pemimpin Thailand untuk memetakan arah dan menyuntikkan momentum yang kuat ke dalam pembangunan jangka panjang hubungan China-Thailand, menjadikan kunjungan tersebut sebagai tonggak sejarah baru dalam sejarah hubungan bilateral.

Mengatakan rakyat di kedua negara memiliki sejarah pertukaran persahabatan yang panjang, Han juga melanjutkan bahwa sejak merebaknya pandemik COVID-19, kedua negara telah bekerja sama untuk mengatasinya dan mendorong pemulihan ekonomi, menuliskan sebuah babak baru dalam hubungan itu di mana China dan Thailand berbagi suka dan duka.

Tahun ini menandai 47 tahun pembentukan hubungan diplomatik China-Thailand dan 10 tahun kemitraan kerja sama strategis komprehensif China-Thailand.

Dubes itu mengatakan bahwa China merupakan mitra dagang terbesar Thailand, pasar ekspor terbesar untuk produk pertanian, serta sumber investasi asing utama.

Dalam beberapa tahun terakhir, kerja sama ekonomi dan perdagangan bilateral meningkat meski terdampak COVID-19. Pada 2021, perdagangan bilateral melebihi 100 miliar dolar AS untuk pertama kalinya dan diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi tahun ini, ujarnya.

Mengenai konektivitas, Han mengatakan bahwa percepatan pembangunan jalur kereta cepat China-Thailand dan menghubungkannya dengan Jalur Kereta China-Laos untuk membentuk arteri yang membelah Semenanjung Indo-China akan memfasilitasi arus masyarakat dan logistik, mendorong perkembangan ekonomi dan perdagangan, serta mencapai kemakmuran bersama.

Sejak dibuka hampir setahun lalu, Jalur Kereta China-Laos telah mengangkut lebih dari 10 juta ton kargo, dengan banyak di antaranya merupakan pengiriman kargo antara China dan Thailand, kata Han.

Hubungan China dan Thailand
Foto dari udara yang diabadikan pada 7 September 2022 ini menunjukkan sebuah lokasi pembangunan jalur kereta China-Thailand di Provinsi Nakhon Ratchasima, Thailand. (Xinhua/Lin Hao)

Mengenai kerja sama industri, Han mengatakan investasi perusahaan-perusahaan China di Thailand telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, dan terdapat prospek yang luas untuk kerja sama, khususnya di bidang-bidang mutakhir.

Dalam ekonomi digital, ekonomi hijau, dan energi baru, kerja sama bilateral semakin berkembang, lanjutnya, mengungkapkan bahwa produk teknologi 5G, e-commerce, kendaraan listrik, dan fotovoltaik China telah mendorong ekonomi baru Thailand dan menjadi pendorong pertumbuhan utama bagi kerja sama yang saling menguntungkan.

Sebagai negara berkembang dan tetangga dekat, China dan Thailand memiliki banyak kepentingan, rencana, serta posisi yang sama dalam isu-isu internasional maupun regional utama, kata dubes itu.

Pada Juni, PM Thailand Prayut menghadiri Dialog Tingkat Tinggi tentang Pembangunan Global yang dipimpin oleh Xi Jinping. Pada September, Wakil PM sekaligus Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Kelompok Sahabat Inisiatif Pembangunan Global (Global Development Initiative/GDI). Keduanya menunjukkan dukungan kuat Thailand untuk GDI yang diusulkan oleh Xi, ujarnya.

Thailand juga sangat mementingkan dan menanggapi secara positif Inisiatif Keamanan Global yang diusulkan Xi untuk menyelesaikan dilema keamanan global, tambahnya.

Mengenai Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC yang akan datang, Han mengatakan bahwa dalam situasi internasional yang kompleks dan bergejolak saat ini, pertemuan yang mengusung tema “Terbuka, Terhubung, Seimbang” (Open, Connect, Balance) itu memenuhi kebutuhan bersama akan pembangunan dan kerja sama di Asia-Pasifik, serta kondusif untuk mendorong kerja sama ekonomi di kawasan tersebut.

China mendukung peran penting Thailand sebagai tuan rumah, dan Xi akan mengemukakan solusi serta gagasan China tentang pengembangan APEC, peningkatan tata kelola global, dan pemulihan ekonomi dunia, ujarnya.

*1 dolar AS = 15.610 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan