Bekasi, Jawa Barat (Indonesia Window) — Misi Udara Khusus Angkatan Udara AS 50601 yang berangkat dari Pangkalan Gabungan Andrews pada malam 9 Desember untuk perjalanan ambisius keliling dunia selama delapan hari dengan Sekretaris Negara (Menteri Luar Negeri) Antony Blinken akan segera dibatasi karena lonjakan global kasus virus corona.
Setidaknya tiga anggota rombongan perjalanan dinyatakan positif COVID-19 dan memaksa pembatalan mendadak di perhentian terakhir dan penghitungan ulang rencana perjalanan yang tersisa.
Misi diplomatik itu rencananya mencakup perjalanan ke Inggris, Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Angkatan Udara mengkonfirmasi pada hari Sabtu (18/12) bahwa setidaknya dua anggota awaknya di pesawat itu dinyatakan positif COVID.
“Dua anggota awak Angkatan Udara AS yang mendukung perjalanan internasional Menteri Luar Negeri dinyatakan positif COVID-19,” kata Ann Stefanek, kepala operasi media untuk Angkatan Udara dalam sebuah pernyataan.
“Kedua anggota awak pesawat telah divaksinasi sepenuhnya. Tidak ada yang melakukan kontak dekat dengan Menteri Luar Negeri atau staf senior,” imbuhnya.
Dia mengatakan, satu orang tidak menunjukkan gejala, sementara yang lain mengalami gejala ringan dan keduanya mengikuti protokol negara tuan rumah yang umumnya mewajibkan karantina 10 hari.
Awak pertama yang bergejala positif terdeteksi di Jakarta, setibanya dari Liverpool, Inggris, tempat Blinken mengikuti pertemuan Menlu G7. Belum diketahui di mana anggota awak kedua dinyatakan positif.
Mempertimbangkan serangkaian pilihan untuk menghindari kemungkinan orang lain dinyatakan positif, terutama menjelang liburan Natal, Blinken memilih untuk membatasi perjalanannya.
Alih-alih menghabiskan Rabu malam di Thailand dan mengadakan pertemuan di sana pada hari berikutnya, Blinken berhenti sebentar di bandara di Bangkok untuk mengganti anggota kru yang terinfeksi dan tidak meninggalkan pesawatnya.
Dia kemudian terbang ke Guam, sebuah wilayah Amerika di Pasifik, dan kemudian ke Hawaii sebelum kembali ke Washington pada Jumat pagi (17/12).
Departemen Luar Negeri mengatakan telah memenuhi pedoman Pusat Pengendalian Penyakit untuk COVID, dengan mewajibkan setiap anggota rombongan untuk melakukan tes COVID setiap hari selama perjalanan.
Departemen mengatakan pada hari Sabtu (19/12) bahwa semua anggota resmi dari rombongan perjalanan telah dites negatif setelah mereka kembali ke Washington.
Sumber: Associated Press
Laporan: Raihana Radhwa