Banner

Ilmuwan: Bumi berputar lebih cepat dari sebelumnya, tak perlu khawatir

Ilustrasi. Pada tanggal 29 Juni, Bumi berputar 1,59 milidetik lebih cepat dari 24 jam, menurut timeanddate.com. Angka tersebut merupakan yang tercepat sejak pencatatan jam atom yang sangat akurat dimulai pada 1960-an. (Alexander Antropov from Pixabay)

Setelah rekor dibuat pada Juni 2022, rotasi Bumi hampir mencapai yang tercepat pada bulan berikutnya ketika berputar 1,50 detik lebih cepat dari 24 jam pada 26 Juli.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Bumi berputar pada porosnya lebih cepat dari sebelumnya, meskipun para ilmuwan mengatakan temuan baru-baru ini tidak perlu dikhawatirkan.

Pada tanggal 29 Juni, Bumi berputar 1,59 milidetik lebih cepat dari 24 jam, menurut timeanddate.com. Angka tersebut merupakan yang tercepat sejak pencatatan jam atom yang sangat akurat dimulai pada 1960-an.

Penemuan tersebut mengikuti rentetan 28 hari tercepat yang tercatat pada tahun 2020, sementara yang terpendek tercatat pada 19 Juli dengan 1,47 milidetik kurang dari 24 jam.

Banner

Pada tahun 2021, Bumi terus berputar cepat, meskipun hari terpendek lebih panjang dari hari terpendek pada tahun 2020.

Setelah rekor dibuat pada Juni 2022, rotasi Bumi hampir mencapai yang tercepat pada bulan berikutnya ketika berputar 1,50 detik lebih cepat dari 24 jam pada 26 Juli.

Para ilmuwan tidak yakin alasan di balik hari yang lebih pendek, meskipun beberapa teori telah dikemukakan.

Salah satunya menunjukkan bahwa penyimpangan itu bisa disebabkan oleh fenomena yang disebut Efek Chandler yang merupakan rekaman goyangan dalam rotasi Bumi.

Teori lain mendalilkan bahwa perubahan kecepatan bisa terjadi karena perubahan lautan, pasang surut, atau iklim Bumi.

Para ilmuwan yang diwawancarai oleh Associated Press mengatakan bahwa kecepatan rotasi bumi berfluktuasi secara teratur dan bahwa pengukuran rekor bukanlah alasan untuk panik.

Banner

“Ini adalah hal yang benar-benar normal,” Stephen Merkowitz, seorang ilmuwan dan manajer proyek di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, mengatakan kepada Associated Press.

“Tidak ada yang ajaib atau istimewa tentang ini. Ini bukan titik data yang ekstrem sehingga semua ilmuwan akan bangun dan bertanya, apa yang terjadi?”

Jam atom telah digunakan untuk mengukur waktu dengan tingkat akurasi yang tinggi sejak tahun 1960-an.

Perangkat ini mengukur osilasi partikel yang bergetar jutaan kali per detik untuk mengukur lintasan waktu yang tepat.

Ketidaksesuaian sering ditemukan ketika membandingkan pengukuran jam atom 24 jam dengan waktu yang dibutuhkan Bumi untuk berotasi penuh.

Jika pengukuran ini menjadi terlalu tidak sinkron, Layanan Sistem Rotasi dan Referensi Bumi Internasional (organisasi yang menjaga waktu global), dapat menambahkan satu detik kabisat untuk menebus perbedaan tersebut.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan