Banner

Ilmuwan susun basis data genom untuk tanaman yang ‘mengering tanpa menjadi mati’

Foto yang diabadikan pada 11 September 2023 ini menunjukkan pemandangan gurun dan pegunungan bersalju di Cagar Alam Nasional Pegunungan Altun di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut. (Xinhua/Hao Zhao)

Basis data genom yang disusun oleh para ilmuwan untuk tanaman yang tahan terhadap desikasi atau kekeringan pada tanah, termasuk 10 jenis lumut, serta 10 genom yang terkait erat dengan tanaman darat yang memiliki toleransi desikasi vegetatif.

 

Beijing, China (Xinhua) – Mengering namun tidak mati – beberapa tanaman di alam memiliki ‘fungsi istimewa’ ini. Belum lama ini, sejumlah ilmuwan China menyusun basis data genom untuk tanaman yang tahan terhadap desikasi atau kekeringan pada tanah.

Dipimpin oleh tim ilmuwan dari Institut Ekologi dan Geografi Xinjiang di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS), penelitian itu diterbitkan dalam jurnal Plant Physiology.

Desikasi umumnya berakibat fatal, namun segelintir tanaman darat memiliki toleransi desikasi vegetatif (vegetative desiccation tolerance/VDT), yang memungkinkan mereka untuk mengering tanpa menjadi mati dan hidup kembali ketika terkena air, menurut penelitian itu.

Para ilmuwan kemudian memutuskan untuk membuat basis data ‘Mengering tanpa menjadi mati’ yang menyimpan anotasi genom dan transkriptom tanaman yang tahan terhadap kekeringan untuk membantu penemuan sumber daya gen yang tahan terhadap kekeringan.

Banner

Basis data tersebut berisi total 16 genom tanaman yang terkait dengan VDT, termasuk 10 jenis lumut, serta menyertakan 10 genom yang terkait erat dengan tanaman VDT.

Basis data genom
Seorang warga desa menutupi tanaman sayuran dengan plastik insulasi di Taizhou, Provinsi Jiangsu, China timur, pada 18 Desember 2023. Sejumlah langkah penanggulangan telah dilakukan untuk mencegah atau mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh hujan salju yang ekstensif dan kondisi beku lainnya. (Xinhua/Gu Jun)

Menurut penelitian itu, kemajuan dalam teknologi pengurutan selama satu dekade terakhir memungkinkan penyelidikan genom untuk tanaman yang tahan terhadap desikasi. Namun, sumber daya genom yang berharga ini masih kurang memadai dalam basis data khusus dan terintegrasi.

Seorang pekerja mengecek kondisi tanaman nilam (patchouli) di Desa Cot Darat di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, pada 22 Februari 2023. Warga desa di Cot Darat menanam nilam untuk diolah menjadi ramuan herbal yang memiliki banyak sifat terapeutik dan secara luas digunakan dalam industri parfum. (Xinhua/Yulham)

“Kami berharap perilisan awal basis data genom untuk tanaman yang ‘mengering tanpa menjadi mati’ ini dapat membantu memfasilitasi penemuan sumber daya genetik VDT di masa depan,” menurut penelitian tersebut.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan