Banner

Gedung Putih sebut AS terlibat “konflik bersenjata” dengan kartel narkotika

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunjukkan perintah eksekutif yang ditandatanganinya di Capital One Arena di Washington DC, AS, pada 20 Januari 2025. (Xinhua/Wu Xiaoling)

Gedung Putih menyatakan AS terlibat konflik bersenjata dengan kartel narkotika dan memberi tahu Kongres tentang tindakan militer.

 

Washington, Amerika Serikat (Xinhua) – Pemerintahan Trump telah menginformasikan kepada Kongres bahwa Amerika Serikat (AS) saat ini terlibat dalam “konflik bersenjata noninternasional” dengan kartel narkotika yang telah ditetapkan oleh negara itu sebagai organisasi teroris, lapor media setempat pada Kamis (2/10).

Presiden AS Donald Trump menetapkan bahwa kartel narkotika tersebut merupakan kelompok bersenjata nonnegara, mengklasifikasikannya sebagai organisasi teroris, dan menyatakan tindakan mereka merupakan bentuk serangan bersenjata terhadap AS, menurut sebuah memo Gedung Putih.

Kelompok tersebut kini bersifat transnasional dan melancarkan serangan secara berkelanjutan di seluruh Belahan Bumi Barat sebagai kartel yang terorganisasi, tulis memo itu.

Memo itu tidak merinci kartel mana yang terlibat, atau bagaimana otoritas AS mengaitkan para tersangka yang ditargetkan dengan organisasi-organisasi tersebut.

Banner

Bulan lalu, pasukan AS menenggelamkan tiga kapal di perairan internasional di sebelah selatan Karibia, yang diduga berasal dari Venezuela, dan menewaskan 17 orang yang menaikinya. Memo itu menggambarkan para korban tewas sebagai “kombatan ilegal” dan menjustifikasi serangan AS sebagai tindakan mempertahankan diri.

Serangan itu menuai kritik tajam dari kalangan Demokrat di Kongres. Senator Jack Reed asal Rhode Island, seorang tokoh senior Demokrat di Komite Angkatan Bersenjata, menuding Trump telah mengambil keputusan untuk melancarkan “perang rahasia terhadap siapa pun yang dia anggap sebagai musuh.”

Pemerintahan Trump tidak memberikan dasar hukum, bukti, atau informasi intelijen yang kredibel perihal serangan itu, tutur Reed pada Kamis.

Pemerintahan Trump juga telah mengerahkan kapal perang ke Karibia. Harian The New York Times pada Selasa (30/9) melaporkan bahwa Pentagon telah membangun kekuatan lebih dari 6.500 tentara di kawasan tersebut.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah berulang kali menuding AS memanfaatkan ancaman kartel sebagai dalih untuk menggulingkan rezim dan membangun kekuatan militer di Amerika Latin.

Meski sebagian daun koka meninggalkan Amerika Selatan via Venezuela, negara itu bukanlah sumber utama narkotika yang menuju AS, menurut laporan dari Badan Pengawasan Narkotika (Drug Enforcement Administration/DEA) AS pada 2020.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan