Tentara Israel memperketat kebijakan militer mereka di dekat perbatasan Yordania-Palestina, menahan pekerja dan pengemudi tanpa mengetahui identitas mereka.
Yerusalem/Amman, Palestina (tanah yang diduduki)/Yordania (Xinhua/Indonesia Window) – Israel pada Ahad (8/9) mengumumkan bahwa pihaknya menutup ketiga perlintasan perbatasannya dengan Yordania setelah tiga orang dilaporkan tewas pada Ahad pagi waktu setempat di salah satu perlintasan tersebut.
Sebelumnya pada hari itu, Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) mengatakan seorang pria mengemudikan truk mendekati Jembatan Allenby, titik perbatasan antara Yordania dan Tepi Barat yang diduduki Israel, dari sisi Yordania. Pria itu kemudian keluar dari truknya dan menembaki warga Israel di perbatasan itu, menewaskan tiga orang di lokasi kejadian.
Layanan penyelamatan Israel, Magen David Adom, awalnya mengidentifikasi ketiga orang yang tewas sebagai penjaga keamanan. Sebuah pernyataan dari militer Israel kemudian menyebut bahwa ketiga orang itu adalah warga sipil yang ditugaskan di perlintasan tersebut.
Menurut IDF, pelaku ditembak mati oleh tentara Israel. Saluran televisi milik pemerintah Israel, Kan TV, melaporkan bahwa indikasi awal menunjukkan pria bersenjata itu adalah warga negara Yordania.
Menyusul insiden penembakan ini, Otoritas Bandar Udara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah menutup Jembatan Allenby, yang secara resmi dikenal sebagai Jembatan Raja Hussein di Yordania. Mereka juga menutup Perlintasan Wadi Araba atau Perlintasan Yitzhak Rabin antara kota resor pantai Laut Merah Eilat di Israel dan Kota Aqaba di Yordania, serta Perlintasan Sungai Yordan atau Jembatan Sheikh Hussein antara Kota Beit She’an di Israel dan Kota Irbid di Yordania.
Penutupan ketiga perlintasan itu dilakukan berdasarkan “instruksi dari otoritas keamanan resmi,” catat pernyataan itu, tanpa memerinci kapan perlintasan akan dibuka kembali.
Pada Ahad yang sama, Direktorat Keamanan Publik Yordania mengumumkan penutupan Jembatan Raja Hussein dengan Tepi Barat hingga pemberitahuan lebih lanjut karena sisi lain dari jembatan itu telah ditutup.
Pengguna jembatan harus mematuhi keputusan ini dan tetap mengikuti perkembangan terbaru terkait perubahan pergerakan perjalanan, yang akan segera diumumkan, seperti dilansir Petra, kantor berita milik pemerintah Yordania, mengutip direktorat tersebut.
Menurut Petra, Kementerian Dalam Negeri Yordania telah meluncurkan investigasi terkait dugaan serangan penembakan itu.
Sementara itu, Otoritas Palestina mengonfirmasi pergerakan orang-orang antara Tepi Barat dan Yordania telah dihentikan sepenuhnya. Informasi mengenai pembukaan kembali perlintasan perbatasan itu belum dapat dipastikan.
Sumber keamanan Palestina melaporkan bahwa tentara Israel memperketat kebijakan militer mereka di dekat perbatasan Yordania-Palestina, menahan pekerja dan pengemudi tanpa mengetahui identitas mereka.
Serangan penembakan dan perkembangan selanjutnya terjadi di tengah eskalasi ketegangan dan serangan tiada henti dari Israel di Tepi Barat serta perang antara Israel dan Hamas yang telah berlangsung selama 11 bulan di Jalur Gaza.
Laporan: Redaksi